LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Liburan panjang ini, banyak orang utamanya pemuda pecinta alam yang memanfaatkannya untuk mendaki gunung. Seperti yang tampak di Gunung Semeru. Ratusan pendaki memadati jalur pendakian Gunung tertinggi di pulau Jawa ini.
"Memang ada peningkatan jumlah pendaki yang naik ke Semeru yakni berkisar 200-300 orang per hari, padahal pada libur akhir pekan biasanya berkisar 100-200 orang per hari," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu Dewi Utari, dilansir dari antarajatim.com, Kamis (24/12).
Baca Juga: Tingkatkan PAD, Bunda Indah Optimalkan Destinasi Wisata Lumajang
Namun, Lanjut Ayu, pendakian gunung dengan tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini hanya dibatasi hingga Pos Kalimati. Pendaki dilarang keras naik ke puncak Mahameru karena berbahaya.
"Kami tegaskan bahwa pendaki harus patuh terhadap rekomendasi batas pendakian itu dan tidak nekat menerobos sampai ke puncak demi keselamatan pendaki yang bersangkutan," tuturnya.
Kuota pendakian di Gunung Semeru hanya dibatasi 500 orang per hari dan pihak TNBTS tidak akan menambah kuota tersebut, meskipun jumlah pendaki diprediksi terus bertambah jelang pergantian tahun nanti.
Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
"Tidak ada kuota tambahan dan jumlah pendaki tetap dibatasi 500 orang per hari karena jalur pendakian Semeru masih rawan pascakebakaran beberapa waktu lalu yang menyebabkan sejumlah titik longsor, namun masih aman dilalui para pendaki," paparnya.
Pihak TNBTS memprediksi, dengan pembatasan pendaki 500 per hari ini, estimasi pendaki yang berada di jalur pendakian sebanyak 1.500 orang per hari karena biasanya perjalanan pendakian Semeru membutuhkan waktu dua hingga tiga hari, bahkan ada yang lebih dari tiga hari.
"Saya imbau pendaki membawa perbekalan yang cukup dan mematuhi seluruh aturan selama dalam kawasan TNBTS di antaranya dilarang membuang sampah sembarangan dan harus membawa turun sampah bawaan mereka, serta tidak boleh membuat api unggun atau perapian karena dapat menyebabkan kebakaran," paparnya.
Baca Juga: Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Hingga kini, data pendaki yang mendaftar dalam jaringan di laman www.bromotenggersemeru.org tercatat kuota sebanyak 300 orang habis sejak 24-30 Desember 2015, sedangkan sebagian pendaki mendaftar langsung di Pos Ranu Pane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. (ant/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News