
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Isu bahwa Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) satu “paket” tampaknya benar. Buktinya, sejak penyelesaian konflik internal lewat pengadilan hingga penyelesaian politik – terutama pengakuan dari Menkum Ham - setali tiga uang. Kini PPP juga mengumumkan mendukung pemerintah seperti langkah politik yang sebelumnya dilakukan Partai Golkar kubu Abu Rizal Bakrie (Ical).
Pengumuman mendukung pemerintah itu dilakukan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang digelar di Puncak, Jumat (29/1).
Ada tujuh poin yang dibahas di Rapimnas dan menjadi keputusan. "Yang pertama adalah terkait fatwa Mbah Maimun, Ketua Majelis Pakar,” kata Sekjen PPP Dimyati Natakusumah.
Yang kedua, keputusan untuk bergabung dengan Koalisi Parpol Pendukung Pemerintah (PPP) tanpa syarat. Ketiga, adalah kesepakatan soal koalisi permanen dalam menghadapi pilkada serentak 2017 dengan PDIP.
Sementara yang keempat adalah, rapimnas ini akan ditindaklanjuti dengan mukernas II di Jakarta. Kelima, merangkul pihak pengurus Muktamar PPP Surabaya versi Romahurmuziy (Rommy)
"Keenam, setiap pengurus PPP se-Indonesia agar memasang bendera partai di depan rumah masing-masing. Terakhir pembaharuan SK-SK DPC dan DPW seluruh Indonesia dibentuk tim lanjutan, dan lain-lain yang nanti akan dibahas pada rapat lanjutan,” Dimyati menambahkan.
Ia pun mengatakan, PPP di bawah kepengurusan Djan tidak pernah menandatangani kontrak politik dengan koalisi manapun, termasuk Koalisi Merah Putih (KMP) ataupun dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Kalau yang kontrak politik dengan KMP kan PPP di bawah kepemimpinan Ketum Suryadharma Ali (SDA) dan Sekjen Romahurmuziy (Romi). Mereka yang menandatangani kontrak itu. Kalau kita, baru kali ini kita mendukung Koalisi Partai Pendukung Pemerintah (KP3),” tandas dia.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz menceritakan latar belakang bergabungnya partainya ke dalam Koalisi Parpol Pendukung Pemerintahan (KP3)
Kata dia, awalnya Mbah Maimun, Ketua Majelis Pakar mengirim surat ke Presiden Joko Widodo. Intinya, agar kepengurusan PPP disahkan melalui SK MenkumHAM.
"Kala itu Mbah Maimun berjanji, kalau PPP sudah bersatu, maka akan bergabung menjadi partai pendukung pemerintah. Karena beliau (Mbah Maimun) sudah keluarkan fatwa, saya bilang, pak saya akan ikut apapun perintahnya," sambung dia.
"Kemudian, saya siapkan surat dukungan kepada pemerintahan."
Sementara dari para politisi senior PPP muncul informasi bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memfasilitasi pertemuan antara Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta Djan Faridz dengan Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy (Romy). Kendati demikian belum ada kata islah untuk kedua kubu tersebut.
"Malam tadi antara Romy dengan Djan Faridz baru bisa bertemu itu pun tidak membicarakan usulan islah. Ketemuannya di Jalan Borobudur, Menteng sana," kata politikus PPP, Syaifullah Tamliha di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Menurut Tamliha, yang intensif mengupayakan islah PPP selama ini adalah JK. "Yang intensif mengupayakan islah PPP ini adalah Pak Jusuf Kalla. Wapres langsung untuk menyatukan itu," katanya.
Ketika ditanyakan apa saja poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut, sambung Thamliha, memang merujuk kepada islah, akan tetapi belum mampu memberikan titik terang bagi dua kubu.
"Lah orang berdiplomasi kan tidak langsung ke to the point-nya, bisa makan-makan malam dulu. Ngobrol-ngobrol paling tidak bisa bertemulah. Saya bersyukur mereka bisa bertemu (Djan Faridz dan Romy). Masa orang Golkar bisa bertemu PPP kagak bisa," ujarnya.
Tamliha mengatakan, selama perseteruan, Djan Faridz dan Romy belum pernah bertemu sama sekali. Ia sangat bersyukur sekali para politisi senior peduli akan partai ini.
"Iya, kita harus bersyukur melihat Pak JK bersama senior kami 80-an ke atas itu mau mengurusi kembali partai ini. Termasuk Mbah Moen (Ketua Majelis Syariah KH Maimoen Zaubair). Berulang-ulang Mbah Moen menyarankan islah, iya kan? Tapi tidak ada tititk temunya. Alhamdulillah Pak JK sudah bisa bertemu dengan Djan Faridz dan memberikan sejenis nasihat yang sebelumnya Romy dan Djan Faridz tidak bisa bertemu sama sekali tadi malam bisa bertemu," katanya.