SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Proyek pembangunan lahan parkir basement atau bawah tanah area Balai pemuda Surabaya mendapat sorotan legislatif. Dewan meminta, pembangunan parkir basement harus dilakukan tanpa merusak dua gedung cagar budaya tipe A yang berada di lokasi proyek.
“Dari rencana yang saya ketahui memang bagus, tapi terus terang saya juga belum tahu apakah proyek ini sudah mendapat rekomendasi para ahli, agar tidak merusak dua gedung cagar budaya tipe A yang ada,” ungkap anggota Komisi C, Vincensius Awey dikonfirmasi, Senin (15/8).
Baca Juga: Tak Terima Diviralkan Selingkuh, Sembunyikan Wanita di Kolong Meja, Camat Asemrowo Bakal Lapor Polda
Menurut Awey, proyek parkir basement di lokasi Gedung Balai Pemuda memang layak mendapat apresiasi positif. Menurutnya adanya area parkir dengan metode basement ini, akan mengurangi kepadatan parkir yang ada di area Balai Pemuda, dan sekitarnya termasuk Grahadi dan gedung DPRD.
“Dari rencananya memang bagian-bagian non gedung di Balai Pemuda akan digali untuk dijadikan area parkir basement, dan lantas bagian atasnya difungsikan kembali seperti sediakala,” terangnya.
Namun demikian, menurut Awey, dirinya belum mengetahui sejauh mana perencanaan itu bisa menjamin tidak ada kerusakan pada dua gedung cagar budaya tipe A, yaitu gedung Balai Pemuda dan Gedung Merah Putih.
Baca Juga: Marak Pengemudi Mabuk Sebabkan Laka di Surabaya, Pemkot Bakal Tetapkan Aturan ini untuk RHU
“Mestinya memang harus melibatkan dua bidang pengkajian yaitu arkeologi dan teknik sipil. Dari arkeologi bisa didapatkan kajian-kajian sejauh mana bagunan cagar budaya itu tidak rusak bila ada pembangunan di dekatnya dan dari teknik sipil bisa didapat bagaimana membangun basement tanpa merusak bangunan utama,” ujar Awey.
Mengenai protes masyarakat terkait proyek basement ini, Awey mengaku pihak Pemkot kurang dalam melakukan sosialisasi pada warga. Menurutnya Balai Pemuda merupakan salah satu ikon utama kota yang selalu mendapat perhatian masyarakat.
“Harusnya memang ada sosialisasi dari Pemkot, Balai Pemuda merupakan ikon utama jadi kalau terjadi sesuatu masyarakat juga pengin tahu,” terangnya. (lan/ros)
Baca Juga: Preman Getok Tarif Parkir KBS Rp45 Ribu, Polsek Wonokromo Tuding Pihak ini Tak Tegas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News