Cipto Yuwono
PACITAN, BANGSAONLINE.com – Kecenderungan masyarakat Pacitan mengonsumi ikan lele relatif tinggi. Tapi para petani lele di kabupaten berjuluk Kota 1001 Goa tersebut mengaku kesulitan mendapatkan benih yang berkualitas untuk bisa dikembangkan. Maka Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik (Balitbangtik) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) berupaya keras agar para petani lele bisa mendapatkan benih dengan mudah, murah dan berkualitas.
"Kami berupaya mengatasi persoalan tersebut dengan sistem inovasi daerah, agar para petani lele di Pacitan bisa dengan mudah mendapatkan benih lele, tanpa harus mengimpor dari luar daerah," kata Cipto Yuwono, Kepala Balitbangtik Pacitan, Kamis (1/9).
Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan ini mengungkapkan, selama ini untuk bisa mendapatkan benih lele yang berkualitas, para petani dengan terpaksa harus mendatangkan dari Trenggalek serta Tulung Agung. Namun seiring adanya inovasi daerah, persoalan tersebut bisa teratasi. "Bersama dengan DKP, kita menggandeng tim ahli dari Balai Besar Pembenihan Suka Bumi, agar upaya pembenihan lele di Pacitan berhasil," sebut Cipto pada awak media.
Diakuinya, untuk bisa merealisasikan harapan petani mendapatkan benih lele dengan murah, mudah dan berkualitas, butuh perjuangan cukup panjang . Sebab selama ini, memang belum ada tim ahli yang bisa memberikan pendampingan petani untuk bisa melakukan pembenihan secara benar.
Namun seiring adanya inovasi daerah tersebut, Cipto, mengaku optimis, kalau upaya pembenihan lele sangkuriang di Pacitan akan berhasil. Sehingga para petani tidak lagi mendatangkan benih lauk-pauk tinggi protein itu dari luar daerah. "Saat ini sudah ada empat petani yang sukses melakukan pembenihan. Dua diantaranya di Pacitan, Ngadirojo serta Bandar," tukasnya. (yun).
