PADANG, BANGSAONLINE.com - Video dua anggota DPRD yang asyik nyabu dan menjadi viral di media sosial akhirnya terkuak. DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman yang ada di dalam video tersebut merupakan kader mereka.
"Kami sudah memanggil dan kami sudah meminta keterangan selama satu jam dari pelaku, ia membenarkan bahwa dirinya yang ada di dalam video tersebut," kata Sekretaris PDIP Sumbar Syamsul Bahri di Padang, minggu (9/10).
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
Ia mengatakan kader PDIP terebut adalah Salman Hardani yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Padang Pariaman. Dia merupakan ketua fraksi dan ketua Komisi II bidang ekonomi dan Pembangunan di DPRD Kabupaten Padang Pariaman periode 2014 -2019.
"Hasil pemeriksaan ini akan kami kirim ke DPP PDI Perjuangan sehingga mereka nanti yang memutuskan sikap apa yang akan diambil partai terhadap persoalan ini," jelasnya.
Syamsul mengakui dalam aturan yang ada di dalam partai apabila ada anggota DPRD yang merupakan kader partai dan terlibat narkoba bisa diambil tindakan melakukan PAW atau memberhentikan kader itu dari partai.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
"Namun dalam hal ini pelaku sudah mau bekerjasama dan mengakui bahwa dirinya yang ada di video tersebut, tentunya ini juga akan menjadi bahan pertimbangan," ujarnya.
Sementara, pelaku Salman Hardani mengakui bahwa dirinya yang berada di dalam video tersebut, namun dirinya tidak mengetahui pasti barang yang dihisapnya tersebut.
"Kejadian itu terjadi pada tahun lalu sewaktu DPRD Padang Pariaman melakukan Bimtek di Batam setelah pemilihan ketua komisi di hotel setelah kegiatan," ucap Salman.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
Salman menceritakan barang tersebut sudah ada di dalam kamar hotelnya sewaktu dirinya selesai mandi. Melihat barang itu ada di meja dia memanggil temannya dari fraksi Demokrat untuk masuk dan mencoba menggunakan barang tersebut.
"Saya tidak tahu kenapa barang itu ada di kamar saya, namun karena rasa ingin tahu yang kuat, saya pun mencoba barang tersebut," ujarnya lagi.
Ia mengaku mengerti cara memakai barang tersebut melalui melihat tayangan yang banyak beredar di media sosial, namun secara pasti dirinya mengaku baru kali itu mencoba barang tersebut. "Saya siap melakukan tes urine dan tes rambut apakah diri saya menggunakan narkoba atau tidak," katanya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
Ditambahkan, beberapa waktu lalu ada seseorang laki-laki yang memperlihatkan video tersebut kepada dirinya. Lelaki itu meminta sejumlah uang agar video tersebut agar video terebut tidak disebarluaskan.
"Ada seorang lelaki datang dan meminta sejumlah uang untuk tebusan, namun hingga saat ini masih saya rahasiakan," ucap dia.
Salman juga akan membawa persoalan ini ke ranah hukum terkait penyebaran video yang menurutnya telah merusak nama baiknya. Serta dirinya siap menerima apapun keputusan partai terhadap persoalan ini.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Ia juga mengakui belum menerima panggilan baik dari Kepolisian, BNNP terkait video dirinya sedang menghisap barang terebut di dunia maya.
"Dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Padang Pariaman pun belum ada panggilan terkait kasus ini, namun saya siap dipanggil," katanya dikutip dari republika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News