KH Salahuddin Wahid Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang (dua dari kanan), Cawagub DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat (tiga dari kanan) saat menabur bunga di pusara KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Jumat (11/11). foto: RONY SUHARTOMO/ BANGSAONLINE
JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Djarot Syaiful Hidayat, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, Jumat (11/11). Dalam kunjungan tersebut, Cawagub petahana yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini berziarah di area pemakaman Ponpes tebuireng. Di mana, di komplek tersebut terdapat makam KH Hasyim Asy’ari, pahlawan nasional yang juga pendiri NU, kemudian KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) serta keluarga besar Ponpes Tebuireng.
Sebelum ke Ponpes induk yang berada di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Djarot juga sempat bertemu dengan para santri SMA Trensains (Pesantren Sains) Tebuireng di Desa Jombok, Kecamatan Ngoro.
Selama dalam kunjungan itu, Djarot beserta sang istri, Happy Farida didampingi Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahuddin Wahid (Gus Solah). Sebelum berziarah, mantan Wali Kota Blitar ini serta rombongan juga melaksanakan salat Jumat bersama di pondok yang didirikan KH Hasyim Asy’ari tersebut.
Pantauan Bangsaonline, meski hujan tak kunjung reda, Gus Solah menemani Djarot berdoa dan menabur bunga di pusara makam Gus Dur, Mbah Hasyim, Mbah Wahid, serta para kiai yang dimakamkan di komplek tersebut.
“Ini napak tilas ya, dalam rangka memperingati hari pahlawan. Karena kita tahu, hari pahlawan tidak bisa lepas dari fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy’ari. Melalui ini, kita bisa menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam diri kita, lalu merealisasikan alam kehidupan sehari-hari,” ujar Djarot.
Ditanya tentang ziarahnya ke pendiri NU, apa ada kaitannya untuk menarik simpatik warga nahdliyin, Djarot membantahnya. “Tidak ada kaitannya dengan itu, ini murni ziarah dalam rangka hari pahlawan. Jangan dicampuradukkan lah, Pilgub, Pilgub terus,” tandasnya. (rom/ony/rev)
