Tim Independen Rreformasi Birokrasi Nasional Sampaikan Apresiasi pada Pemkot Surabaya

Tim Independen Rreformasi Birokrasi Nasional Sampaikan Apresiasi pada Pemkot Surabaya Pelayanan publik yang semakin mudah disiapkan oleh Pemkot Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TI RBN) menyampaikan apresiasi positif kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya atas berbagai inovasi yang telah dilakukan dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

Apresiasi tersebut disampaikan Ketua TI RBN, Prof Eko Prasojo setelah mendengarkan paparan dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini perihal pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem e-government dan berbagai pelayanan di Surabaya.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

"Sistem penanganan pengaduan nya juga sudah ada. Juga inovasi teknologi informasi dan berbagai pelayanan yang perlu ditangani secara langsung," ujar Prof Eko Prasojo.

Pertemuan tersebut digelar di ruang sidang wali kota di Balai Kota Surabaya, Kamis (24/11) sore. Selain Ketua TI RBN, hadir anggota TI RBN, Prof Siti Zuhro dan Prof Djohermansyah Djohan. Ikut hadir para akademisi, perwakilan pengusaha dan juga Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) . Serta para jurnalis.

Menurut Eko Prasojo, hal terpenting ke depan nya adalah mereplikasi inovasi di Surabaya ke kabupaten/kota lain nya. "Tantangan ke depan adalah bagaimana agar inovasi ini juga bisa dilaksanakan di daerah lain. Serta menjamin nya agar tetap sustainable alias berkelanjutan," sambung dia.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Anggota Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional, Prof Siti Zuhro menambahkan, membicarakan reformasi birokrasi tidaklah mudah. Sebab, harus ada niat dan juga keseriusan untuk mewujudkannya. Menurutnya, tidak semua daerah mampu melakukan reformasi birokrasi dikarenakan tidak semua pemimpin daerah nya memiliki keinginan seperti hal nya di Surabaya.

"Tidak semua daerah mampu melakukan nya karena nawaitu nya tidak ada di sana. Kalau Bu Risma ini tidak sekadar basa-basi. Semua stake holder bisa merasakan sense of belonging terhadap kota," jelasnya.

Menurutnya, daerah tidak hanya perlu mencontoh inovasi di Surabaya untuk dikembangkan di daerahnya. Tetapi yang tidak kalah penting adalah bagaiama agar pemimpin di daerah mentransfer semangat kepemimpinan Bu Risma. “Dan yang perlu ditransfer dari Bu Risma itu karakter memimpinnya yang mengajak dan melayani,” sambung dia.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Sebelumnya, wali kota memaparkan banyak hal perihal sistem e-government yang diterapkan dalam tata kelola pemerintahan, juga berbagai inovasi pelayanan di Surabaya.

Semisal tentang pelayanan perizinan secara online, sistem pelaporan dari kecamatan dan juga laporan SKPD/dinas secara online. Juga tentang pengelolaan bencana yang diawali dengan manajemen pelaporan Command Center.

Kemudian, beberapa stakeholder yang hadir menyampaikan testimoni nya. Termasuk apa saja keluhan yang dihadapi. Salah satunya Ketua DPD REI JAwa Timur, Totok Lucida yang menyampaikan perihal terobosan yang dilakukan di bidang perizinan.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Menurutnya, terobosan itu ada dikarenakan adanya keberanian dari wali kota. Dan itu berimbas positif dalam hal perizinan. “Sayangnya, terobosan ini baru ada di Surabaya. Di tempat lain belum,” ujarnya. (yul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO