BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, kerugian sementara banjir luapan Sungai Bengawan Solo yang terjadi selama sepekan terakhir mencapai Rp 30,4 miliar. Itu setelah tanaman padi serta sejumlah pemukiman warga mengalami kerusakan.
"Itu berdasarkan perhitungan dalam kejadian banjir luapan Bengawan Solo yang melanda 78 desa di sembilan kecamatan, sejak 29 November sampai 3 Desember kemarin," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, Senin, (05/12).
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
Di daerah genangan banjir luapan Bengawan Solo di daerahnya itu, kata dia, jumlah warga terdampak banjir sebanyak 9.414 kepala keluarga (KK), di antaranya seribu jiwa lebih mengungsi di sejumlah lokasi.
"Pengungsi banjir memperoleh bantuan bahan makanan yang didistribusikan langsung ke pemukiman warga juga melalui dapur umum," jelas dia.
Dalam kejadian banjir itu, lanjut dia, tercatat sembilan rumah warga rusak berat dan dua rusak ringan akibat diterjang banjir. Selain itu banjir juga merendam 5.086 hektare tanaman padi yang sebagian besar di antaranya rusak berat. Ribuan hektar sawah yang terendam itu tersebar di Kecamatan Kota, Dander, Kalitidu, Trucuk, Kapas, Balen, Sumberrejo, Kanor dan Baureno.
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
Saat ini, menurut dia, banjir luapan sungai terpanjang di Jawa, di wilayah timur di Kecamatan Kanor dan Baureno, sudah surut. Tapi, kata dia, di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno, masih terjadi genangan air banjir luapan Bengawan Solo.
"Yang jelas ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, terus turun," jelas dia.
Meski ketinggian air Bengawan Solo di hilir sudah surut, lanjut dia, BPBD tetap mewaspadai ancaman banjir susulan. "Sesuai prakiraan puncak banjir di daerah kami akan terjadi Februari 2017," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana
Hanya saja, ia tidak bisa memperkirakan banjir luapan Bengawan Solo di daerahnya termasuk banjir besar, sedang atau kecil.
"Kita tidak bisa memprediksi, sebab semua bergantung curah hujan di daerah hulu, Jawa Tengah, juga lokal," ujarnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News