SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mampu menunjukkan pertumbuhan dan kinerja keuangan bangus dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year) di tengah ketidakstabilan kondisi perekonomian global tahun 2016.
Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2016, total asetnya meningkat sebesar 0,54 persen dari Rp 42,83 triliun menjadi Rp 43,03 triliun, labanya sebelum pajak tercatat Rp 1,45 triliun tumbuh 15,13 persen dari Rp 1,26 triliun (year on year), serta laba bersih Bank Jatim tercatat Rp 1,03 triliun atau tumbuh 16,25 persen dari Rp 885,7 miliar (year on year).
Baca Juga: Jadi Keynote Speaker, Pj Gubernur Jatim Dorong Optimalisasi BUMD serta BLUD Kesehatan
Direktur Utama PT Bank Jatim Tbk, R Soeroso mengatakan, dalam sektor dana pihak ketiga dan pembiayaan, sektor tabungan dan kredit konsumsi, Bank Jatim masih mendominasi pertumbuhan selama 2016.
“Tabungan mencatat pertumbuhan 12,61 persen (year on year) atau sebesar Rp 14,36 triliun, kredit konsumsi tumbuh 8,89 persen atau sebesar Rp 19,80 triliun,” ujar Soeroso, di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2016 di kantor Bank Jatim di Surabaya, Selasa (31/1).
Menurutnya, selama lebih 14 tahun, CASA rasio selalu berada di atas 65 persen. Di tahun 2016, CASA rasio menunjukkan 78,12 persen. Hal ini menunjukkan ada peningkatan kepercayaan masyarakat khususnya nasabah Bank Jatim.
Baca Juga: Adhy Karyono Optimistis Bank Jatim Trade Connect Summit 2024 Antarkan UMKM Naik Kelas
Soeroso menambahkan, Bank Jatim meningkatkan kredit sindikasi dari Rp 1,1 triliun pada 2016 menjadi Rp 1,6 triliun di tahun ini untuk memperkuat insfrastruktur di wilayah setempat. "Tahun 2017 ini, kredit sindikasi kami akan perkuat untuk pertumbuhan insfrastruktur di Jatim," ungkapnya.
Menurut dia, di Jatim masih banyak infrastruktur yang belum tergarap maksimal sehingga sangat diperlukan kredit sindikasi, yaitu pinjaman atau kredit yang diberikan secara bersama oleh lebih dari satu bank kepada debitur tertentu.
Sejumlah proyek yang pembiayaannya berasal dari Bank Jatim antara lain Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo yang anggarannya mencapai Rp 1,5 triliun dan dibiayai secara bertahap, yang pembangunannya diajukan Rp 500 miliar terlebih dahulu.
Baca Juga: Pemprov Menang 4 Gol dari Bank Jatim di Mendadak Soccer II, Adhy Karyono Jadi Starter Kemenangan
Selain itu, kata dia, terdapat proyek jalan tol yang nilai pembiayaannya mencapai Rp 2 triliun, seperti proyek jalan tol yakni Tol Pandaan-Malang dan Tol Surabaya-Kertosono, kemudian proyek pelabuhan di Probolinggo yang masih dalam proses, serta lembaga pendidikan.
"Dengan kehadiran Bank Jatim dalam pembiayaan, diharapkan mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi Jatim. Bahkan, kredit sindikasi di luar provinsi Jatim juga akan dikurangi untuk memperkuat di dalam Jatim," pungkasnya. (mdr/yul/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News