Surabaya(bangsaonline) Mahasiswa Indonesia berhasil meraih
medali emas (first prize) pada ajang Kompetisi Matematika Internasional ke-21
atau 21st International Mathematics Competition (IMC). Penghargaan prestisius
yang baru pertama kali diraih Indonesia ini dipersembahkan oleh Muhammad Yasya,
mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Ajang itu digelar 29 Juli hingga 4 Agustus 2014 di Bulgaria, diikuti lebih dari
193 institusi dari 44 negara.
Tujuh peserta asal Indonesia lainnya juga memenangi ajang tahunan tersebut. Di
antaranya ialah Yoshua Yonathan Hamonangan (second prize) dari jurusan
Matematika Universitas Indonesia (UI), Pramudya A (second prize) dari Teknik
Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM), Taufiq A (third prize) dari Matematika
UGM, Sofihara Alhazmi (third prize) dari Pendidikan Matematika Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI). Adapun yang mendapatkan penghargaan honorable
mention yaitu Dian Sitorumi dari Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB)
dan Muhammad Ardiyansyah dari Matematika UGM.
Muhammad Yasya mengatakan dirinya dan peserta lainnya diminta memberikan
problem solving atas soal-soal berupa essai. Bidang yang dikompetisikan adalah
aljabar, analisis (real and complex), geometri, dan kombinatorial. Israel yang
merupakan juara umum dianggapnya sebagai saingan terberat. Namun kali ini Israel kalah telak. “Jangan
pernah menyerah dalam belajar dan harus kuat mental,” katanya, Kamis 7 Agustus
2014. Tahun berikutnya, ia berharap agar junior-juniornya bisa meraih medali
lebih banyak lagi.
Kompetisi ini diikuti mahasiswa tingkat pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Setiap kompetisi terdiri dari dua sesi (lima jam setiap sesi). Bidang yang
dikompetisikan adalah aljabar, analisis (real dan complex), geometri dan
kombinatorial dengan pengantar bahasa Inggris.
Kompetisi tahun ini disponsori University College London dan American
University di Blagoevgrad, Bulgaria. Setiap universitas diundang untuk
berpartisipasi mengirimkan beberapa mahasiswa dan seorang pendamping. Peserta
individual pun diperkenankan turut andil.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dit. Belmawa Ditjen Dikti)
Widyo Winarso mengatakan, para pemenang kompetisi internasional akan
mendapatkan beasiswa S1 untuk perunggu, S2 untuk perak dan S3 untuk medali
emas. Dia berharap, pada kesempatan mendatang dapat memperluas bidang kompetisi
perguruan tinggi di kancah internasional. “Tidak hanya bidang matematika saja.
Even-even yang ada belum memenuhi syarat internasional dan masih sebatas
regional,” katanya.
Kalahkan Israel, Mahasiswa ITS Raih Emas Kompetisi Matematika Dunia
Sumber: tempo.co.id








