SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sidoarjo terus berupaya menghasilkan atlet berprestasi. Selain melibatkan stakeholder melalui Koordinator Olahraga Kecamatan, upaya ini ditempuh dengan menggandeng para guru olahraga.
Harapannya para guru olahraga ini bisa ikut mengidentifikasi potensi yang dimiliki siswa sehingga ke depan bisa dilakukan pembinaan dan menjadi atlet berpotensi.
BACA JUGA:
- Bupati Sidoarjo Siapkan Tali Asih untuk Atlet Peraih Medali SEA Games 2023
- Lepas Kontingen Porprov Jatim VII, Bupati Muhdlor Janjikan Bonus bagi Atlet Peraih Medali
- Sidoarjo Targetkan Runner Up pada Porprov Jatim 2022
- Kepala Disporapar dan Ketua KONI Sidoarjo Lepas Kontingen Pencak Silat ke Praporprov IPSI Jatim 2022
Untuk tujuan itu, KONI Sidoarjo membekali para guru olahraga tentang penjaringan potensi dan penerapan Iptek Keolahragaan (Sport Science) dalam sebuah workshop yang digelar di Hotel The Sun Sidoarjo, Rabu (20/12).
"Dalam workshop ini para guru bisa sharing dan menimba ilmu tentang penjaringan atlet potensial," kata Ketua Umum KONI Sidoarjo, M Franki Efendi.
Kata Franki, dengan pengetahuan tentang penjaringan atlet potensial itu, para guru diharapkan bisa bersinergi dengan KONI yang berupaya maksimal mencari bibit-bibit unggul atlet.
Selain itu, para guru olahraga juga dikenalkan dengan Sport Science, yang kini menjadi bagian penting di dunia olahraga saat ini. "Dengan menerapkan Sport Science, kita memanusiakan atlet. Karena atlet itu betul-betul dilihat dari kemampuannya. Diukur, dicatat terus ada raport yang dipakai untuk membenahi atlet tersebut," jlentreh Franki.
Direktur Sport Science & Fitnes Center Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Hari Setiono, MPd, salah satu pemateri dalam workshop, menjelaskan kenapa melibatkan guru pendidikan jasmani (olahraga) untuk mencetak atlet berpotensi. Yakni adanya temuan atlet nasional yang diterjunkan ke internasional, ternyata rata-rata saat berada di usia Golden Age, ternyata tidak bisa berkembang.