Gelar Ops 12 Hari, Polresta Sidoarjo Tindak 16 Ribu Kendaraan

Gelar Ops 12 Hari, Polresta Sidoarjo Tindak 16 Ribu Kendaraan

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Belum semua warga patuh pada peraturan lalu lintas. Dasarnya adalah jumlah penindakan jajaran kepolisian pada Operasi Patuh Semeru (OPS) 2018. Hanya dalam kurun waktu 12 hari, angka penindakan sudah mencapai 16 ribu.

Wakasatlantas AKP I Gusti Made Merta menyatakan, operasi terpusat yang berlangsung selama dua pekan itu memang mengedepankan penindakan. 

Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024

"Jadi, petugas yang menemukan pelanggaran tidak akan segan untuk langsung memberikan surat tilang. Biar ada efek jera yang dirasakan,” tuturnya, Senin (7/5).

Mengabaikan peraturan lalu lintas, kata dia, tidak bisa ditolerir. Sebab, tidak sedikit kasus kecelakaan yang disebabkan kelalaian. Misalnya, mengendarai motor tanpa menggunakan helm, boncengan tiga, atau membawa kendaraan meski belum mengantongi lisensi berkendara. “Jelang puasa, kami harus lebih giat meningkatkan kesadaran berlalu lintas masyarakat,” terangnya.

Bukan tanpa alasan. Dari analisa yang dilakukan, mobilitas warga diprediksi bakal lebih meningkat dari biasanya. Jika pengendara tidak mematuhi peraturan, bisa jadi angka kecelakaan lalu lintas akan terus bertambah. “Operasi terpusat ini adalah antisipasi dari polisi. Jangan sampai pada momen lebaran banyak korban berjatuhan di jalan,” ungkapnya.

Baca Juga: Satlantas Polresta Sidoarjo Tanamkan Budaya Tertib Lalu Lintas Sejak Dini

Gusti mengatakan, penindakan terhadap pelanggar lalu lintas digelar di seluruh tempat yang terindikasi rawan. Jadi, polsek jajaran turut serta melakukan razia di wilayah. “Hingga hari ini total pelanggar sudah mencapai 16 ribu,” sebutnya.

Mayoritas pengendara yang mendapat hadiah surat tilang adalah anak di bawah umur. Utamanya pelajar yang membawa motor ke sekolah. Jumlahnya nyaris setengah dari total penindakan. Fenomena pelajar bermotor itu merupakan salah satu atensi polisi sejak dua tahun terakhir. “Orang tua seharusnya ikut melarang. Bukan justru mengizinkan dengan alasan sibuk dengan pekerjaan,” tuturnya.

Memberi izin bocah mengendarai motor sendiri, kata dia, ibarat bom waktu. Lambat laun petaka bisa jadi. Sebab, emosi berkendara mereka masih belum stabil. Jadi, rawan membuat keputusan yang salah di jalan. Diantaranya melaju ugal-ugalan atau mendahului dari samping kiri. “Diluar operasi terpusat, kami akan terus gelar razia untuk menyukseskan program Save Our Student,” ucap polisi dengan tiga balok di pundak itu.

Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Sidoarjo Musnahkan 30 Kg Sabu Senilai Rp30 M dari Pengungkapan Kasus Juli

Jalan Pahlawan, Sidoarjo, merupakan salah satu titik rawan pelanggaran yang dikantongi petugas. Letaknya yang strategis di jantung kota kerap dilalui banyak pengendara. “Hampir setiap hari kita operasi, tidak sedikit juga pelanggar yang lewat,” ungkapnya.

Mantan Kasatlantas Polres Nganjuk itu berharap penindakan yang digelar secara masif dapat menggubah pola pikir warga. Dari yang abai menjadi pelopor tertib berlalu lintas. “Merujuk undang-undang, salah satu tugas kepolisian adalah mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan,” paparnya. (cat/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO