SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo mengharapkan kepada para pelaku usaha, produsen, dan distributor di Jawa Timur untuk dapat menurunkan harga bahan pokok selama bulan ramadan hingga lebaran nanti. Dengan demikian pada periode waktu dapat terjadi deflasi.
“Saya percaya semua pihak bisa mewujudkan deflasi pada bulan ramadhan hingga lebaran. Situasinya jadi tidak bagus kalau puasa dan lebaran inflasi tinggi” harapnya saat Silaturahmi Forkopimda bersama Pelaku Usaha, Produsen dan Distributor Bahan Pokok Tingkat Jawa Timur di Rumah Dinas Kapolda Jatim Jalan Bengawan Surabaya, Rabu (9/5) malam.
Baca Juga: HUT Ke-79 TNI di Surabaya, Pangkoarmada II: Transformasi TNI Menuju Kekuatan Pertahanan Modern
Kondisi tersebut dapat terwujud, lanjut Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini, apabila terdapat komitmen para pengusaha, ketersediaan bahan pokok yang cukup, dan Forkompinda dapat menjaga situasi damai.
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi Kapolda Jatim yang memberikan inisiatif menyelenggarakan kegiatan yang mampu menyatukan komitmen mewujudkan deflasi dari Pemprov Jatim, Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, serta seluruh pengusaha.
“Ini sejarah besar pada hari raya nasional harga-harga tidak naik,” jelasnya.
Baca Juga: Dampingi Presiden Cek Harga di Pasar, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Terkendali
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo menjelaskan beberapa komoditi bahan pokok yang menyumbang inflasi. Diantaranya beras, daging, ayam, telor, dan cabai. Komoditi tersebut ketersediaan stoknya aman dan harga mengalami penurunan.
Mengenai stok beras, jelasnya, kondisinya masih sangat cukup di Jatim. Panen beras pada Bulan Maret-April sekitar 2,6 juta ton setara beras, sedangkan dalam setahun Jatim surplus 5,1 juta ton beras. Sedangkan stok beras di Bulog Divre Jatim saat ini, telah tersedia sebanyak 225 ribu ton. Untuk harga beras IR 64 dan bengawan cenderung turun.
“Stok beras di Jatim saat ini dalam kondisi aman. Untuk itu, masyarakat tidak perlu melakukan panic buying,” pintanya.
Baca Juga: Mampir ke Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy, Khofifah Kagum dan Ajak Masyarkat Beli Produk UMKM Jatim
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa Jatim memenuhi kebutuhan beras pada 16 provinsi. Karena itu, keamanan terhadap tata niaga beras tidak hanya dilakukan Bulog, tetapi juga semua pihak termasuk forkopimda ikut mengamankan.
Pakde Karwo juga menjelaskan, untuk harga daging di Jatim masih stabil dari bulan Desember 2017 hingga Mei 2018. Harga daging dengan kualitas satu Rp. 106 ribu, kualitas dua seharga Rp. 95 ribu, dan tetelan Rp. 85 ribu.
Mengenai daging ayam ras, ia menyampaikan stoknya masih sangat besar. Jatim menghasilkan daging ayam ras sebanyak 26 persen dari total daging ayam di Jatim. Harganya cenderung turun, mencapai Rp. 32 ribu sejak Bulan Januari 2018. Sedangkan untuk daging ayam kampung harganya sekitar Rp. 56-57 ribu.
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Bahas Peluang Kerja Sama dan Ajakan World Trade Conference dari Dubes Peru
Lebih lanjut disampaikannya, harga telor ayam kampung mencapai Rp. 36 ribu per kg. Sedangkan telor ayam ras harganya mencapai Rp. 22 ribu per kg dengan ongkos produksi Rp. 16 ribu. Kondisi tersebut membuat pedagang dan petani mendapatkan keuntungan.
“Tidak ada alasan untuk telor ayam ras naik harganya. Sudah ada perhitungan yang jelas,” tegasnya.
Untuk cabai seperti cabai keriting, merah besar dan rawit, lanjutnya, mulai Bulan Maret mengalami penurunan harga. Harga cabai keriting Rp. 29 ribu, cabai merah besar Rp. 30 ribu dan cabe rawit Rp. 23 ribu. Sedangkan bawang merah sedang panen besar saat ini dengan harga sekitar Rp. 28 ribu.
Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Optimis Kerja Sama Bank Jatim dan Banten Saling Menguntungkan
Dengan kondisi seperti ini, semua pihak diminta untuk tidak menaikkan harga bahan pokok. Begitu juga dengan forkopimda melalui Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya bisa bertindak tegas untuk menangani para pengusaha mempermainkan harga bahan pokok.
“Memang demand terhadap bahan pokok naik 10 persen untuk hari raya dan puasa, tetapi jumlah orangnya sama. Tinggal Kapolda dan Pangdam membantu memantau kepatuhan pengusaha dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok,” pintanya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Machfud Arifin, SH mengatakan, pertemuan ini bertujuan untuk berdiskusi mengenai ketersediaan bahan pokok menjelang bulan ramadhan.
Baca Juga: Pemprov Jatim Jajaki Kerja Sama Bidang Maritim dan Energi Terbarukan dengan Pemerintah Denmark
“Kita berdiskusi dan mendengarkan penjelasan dari Pakde Karwo mengenai ketahanan dan ketersediaan bahan pokok di Jatim,” jelasnya.
Hadir dalam kesempatan itu Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Widodo Iryansyah, S.Sos, MM, KPPU Jatim, Bea Cukai, Pertamina MOR V Jatim Bali Nusra, Ketua Perpadi (Beras), beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Jatim, serta para pengusaha, produsen dan distributor bahan pokok. (ian/ana/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News