PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Gempa yang mengguncang wilayah NTB menelan korban jiwa asal Kota Pasuruan. Korban tersebut bernama Rizky Ayu Pramesti (16) warga kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.
Jenazah tiba di Pasuruan pukul 11.30 WIB dan langsung dikebumikan di TPU Bugul Kidul, Selasa (7/8). Saat terjadinya gempa, Esti (sapaan akrab) sedang berada di tempat kerjanya, di Sambas SPA, Pulau Gili Trawangan.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Ria Nurjanah, saudara korban mengatakan, Esti tertimpa reruntuhan bangunan, sehingga mengalami luka-luka yang cukup parah di bagian kepala dan dada.
Esti pertama kali ditemukan oleh saudaranya sendiri yang juga bekerja di pulau tersebut. Saat itu, Esti dalam kondisi kritis dan membutuhkan pertolongan cepat.
“Esti saya temukan pas tengkurap habis kejatuhan bangunan, lalu saya angkat sama suami dan pekerja situ ke bibir pantai,” ujar Ria kepada BANGSAONLINE, Rabu (8/8).
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Ria menceritakan bahwa saat terjadinya gempa, semua orang dalam kondisi panik. Esti dan Ria pun berteriak meminta pertolongan kepada warga yang berhamburan.
Sayangnya, tidak ada warga lokal yang membantu, karena sibuk menyelamatkan diri masing-masing. Ria beserta suaminya Bastian Hariyanto tidak menyerah begitu saja. Seorang bule datang membantu Ria dan suami menyelamatkan Esti yang dalam kondisi kritis.
Hanya sekitar empat jam saja, Esti bertahan menahan rasa sakit. Anak pertama dari pasangan Sugeng Supriyanto (54) dan Wi’an Ika Anggraini (43) ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas
Derasnya ombak dan masih adanya gempa susulan, membuat proses evakuasi jenazah dari Pulai Gili Trawangan menuju Kota Mataram harus menunggu hingga keesokan harinya.
“Alhamdulilah jam 9-an ditolong polisi langsung dinaikkan kapal boat menuju tanjung,” tambah Ria.
Setibanya di Mataram, jenazah Esti sempat dilarika ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Barat. Setelah itu, Jenazah langsung langsung dibawa ke Pasuruan menggunakan mobil Ambulan dari Lazismu.
Baca Juga: Asyik Main Judi Online, Penjaga Villa di Tretes Ditangkap Polsek Prigen
“Alhamdulilah diparingi lancar, estafet tiga kali mobil ambulannya di Masjid sampai Pasuruan,” ujar Wi’an, Ibu korban.
Wi’an menambahkan, komunikasi terakhir kepada Esti pagi hari saat update status dan waktu istirahat pukul 14.10 WIB. Tidak ada firasat sebelumnya jika anak gadisnya akan menjadi korban gempa Lombok.
“Pas pagi update status saya komentari Alhamdulilah, terus siangnya saya ingatkan jangan lupa makan siang,” pungkasnya. (afa/dur)
Baca Juga: UMKM Kue Pia di Gempol Pasuruan Curhat Terdampak Covid-19, Khofifah Janji akan Beri Perhatian Lebih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News