BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ribuan peternak ayam se-Kabupaten Blitar melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Blitar, Senin (15/10/2018) siang.
Mereka membawa ayam lengkap dengan kandang dan telurnya sebagai bentuk kekesalan dan kekecewaan terhadap Menteri Pertanian Amran Sulaiman karena kelangkaan komoditas jagung.
Baca Juga: Tak Kunjung Tuntas, FMPN Blitar Unjuk Rasa Desak APH Usut Surat Palsu KPK
Ketua Koperasi Peternak Blitar Sukarman mengatakan, akibat kelangkaan jagung sejumlah peternak ayam di Kabupaten Blitar terpaksa memberi makan ayam petelur dengan nasi aking. Sehingga kualitas telur menurun.
"Kami menuntut pemerintah menyediakan jagung sesuai kebutuhan peternak dan dengan harga yang wajar," jelas Sukarman.
Aksi ini menurut Sukarman juga dilatar belakangi pernyataan Kementerian Pertanian yang menyatakan Indonesia surplus Jagung sebanyak 16 juta ton. Namun kenyataan di lapangan peternak sulit mendapatkan komoditas jagung. Peternak juga harus mencari stok jagung dari luar kota dengan harga yang lebih mahal. Yakni di kisaran Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per kilogram.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Padahal sesuai Peraturan Menteri Perdagangan nomer 58 tahun 2018 mengatur harga jagung ditingkat petani Rp 3.100 per kilogram sementara ditingkat peternak Rp 4.000 per kilogram.
"Kalau benar-benar surplus bahkan sampai ekspor ke Philipina kenapa peternak dalam negeri yang benar-benar membutuhkan kesulitan mendapatkan stok jagung," imbuhnya.
Sukarman menambahkan kebutuhan jagung bagi peternak se Kabupaten Blitar mencapai 1.000 hingga 1.500 ton per hari. Jika jagung tetap langka dan harganya tinggi, peternak terancam gulung tikar.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
"Jelas jika tidak segera ditangani kerugian peternak akan semakin besar bahkan terancam gulung tikar. Kami minta dalam seminggu hingga dua minggu kedepan stok jagung kembali normal kalau tidak kami akan bergabung dengan peternak dari daerah lain untuk meluruk ke Istana Negara," tegas Sukarman.
Peternak kemudian ditemui sejumlah kepala instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan Bagian Perekonomian Pemkab Blitar.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
Diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Dicky Cobandono, Pemkab Blitar menyatakan memahami situasi yang dihadapi para peternak. Namun Pemkab belum bisa berbuat banyak. Namun kata Dicky, Pemkab Blitar akan berupaya untuk membantu dengan bersurat kepada Menteri Pertanian.
"Kami akan menyampaikan hal ini kepada atasan. Selain itu kami juga berkirim surat kepada menteri pertanian terkait hal ini," pungkasnya.
Massa kemudian membubarkan diri setelah memberikan ayam dan telur kepada perwakilan Pemkab Blitar. (ina/dur)
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News