iPOL Indonesia Kenalkan Aplikasi Teknopol untuk Pemenangan Legislatif

iPOL Indonesia Kenalkan Aplikasi Teknopol untuk Pemenangan Legislatif Petrus Hariyanto, CEO iPOL Indonesia. foto: istimewa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hingar bingar perhelatan pemilu legislatif yang kini sedang memasuki masa kampanye dinilai sejumlah pihak sebagai masa paling melelahkan.

Durasi waktu coblosan yang menyisakan lima bulan lagi, membuat persaingan makin ketat dan butuh kejelian dalam pemetaan pemilih, penentuan matematika politik, sebaran wilayah basis-lawan, hingga penentuan strategi pola pemenangan yang cermat, agar lolos ke senayan ataupun dilantik jadi dewan di provinsi maupun kabupaten/kota.

Baca Juga: Enam Caleg DPR RI di Dapil Jatim X dengan Perolehan Suara Terbesar

Menjawab solusi atas kebutuhan itu, iPOL Indonesia pada Kamis (22/11) melakukan Soft Launching dengan merilis Teknologi Politik 'TEKNOPOL'.

Petrus Hariyanto, CEO iPOL Indonesia menjelaskan kalau software Pemenangan Pemilu yang dibangun menggabungkan konsep implementasi ICT berdasarkan kebutuhan dan kondisi faktual pergerakan relawan di lapangan.

"Sistem bernama TEKNOPOL ini menggunakan system web based (ICT), komunikasi bergerak (mobile apps), disertai Big Data iPol Analitik yang mampu mengolah data matematika politik, serta teknik statistik dalam membaca dan mendesain peluang kontestasi dan pemenangan Legislatif 2019," jelas Petrus Hariyanto melalui rilisnya kepada media.

Baca Juga: Raih 20.43%, Suara PKB Terbesar di Jatim, PDIP Turun Posisi ke-3, Inilah Suara 9 Parpol

Fungsi utama Teknopol adalah membangun sinergi antara kekuatan politik dan kekuatan strategi pemenangan melalui pengolahan data. Dengan memanfaatkan sistem ini peta dan kekuatan kompetitor mudah diketahui, strategi pemenangan lebih terarah, proses kampanye terukur.

Teknopol juga menghadirkan pola penggalangan suara menjadi lebih akurat karena menggunaakan basis data pemilih yang sebelumnya telah diagitasi oleh relawan sehinga hasil pemilu/pilkada lebih cepat diketahui.

"Durasi kampanye yang panjang membuat para caleg berlomba melakukan aktivitas untuk memikat pemilih. Ada yang sibuk pencitraan, mulai pemasangan atribut, kunjungan, hingga konsolidasi internal partai, dan menemui pemilih. Ada pula yang senang dengan melakukan survei hingga door to door kampanye. Semua aktivitas itu pasti berdampak pada implikasi waktu, tenaga, dan biaya. Padahal di saat bersamaan, calon pemilih disuguhkan dengan pola dan konten yang hampir sama dari semua caleg," terang Petrus.

Baca Juga: 4 Caleg Suara Tertinggi di Jatim: Putra Mantan Presiden, Aktivis, Putra Kiai, dan Bos Lion Air

Strategi kampanye dan pola pemenangan yang ideal, lanjut Petrus, adalah mengombinasikan antara kemampuan membaca data, mengolah, menganalisa perolehan suara Pileg 2014, dan sebaran wilayahnya, lalu digabungkan dengan pembentukan tim ahli strategi dan relawan pemenangan yang menguasai jaringan dan territorial.

Kemudian, lanjut dia, disusul pergerakan (hard campaign) dan sosialisasi atau kunjungan (soft campaign). Pola ini harus diimbangi dengan sebaran alat peraga kampanye yang proporsional dengan konten yang kreatif.

Di masa seperti ini, para caleg akan kesulitan untuk menentukan strategi penggalangan massa dan suara. Justru yang sering terjadi, para caleg hanya membuang waktu dan energi untuk kampanye yang tidak efektif dan menghabiskan biaya.

Baca Juga: Berharap Tak Ada Serangan Fajar, Cak Dar Yakin Orang Baik Dipilih Orang Baik

"Untuk kalah Pileg 2019 saja butuh biaya, apalagi untuk menang. Jika tidak konsep matang dengan kerja terencana-terukur-akurat-terkendali dan terupdate, maka akan sia-sia kerja pemenangan si caleg," ujarnya.

iPol Indonesia mengaku siap memberikan solusi cerdas memenangkan kompetisi bersama 6 Divisi iPol Indonesia. Mulai dari iPol Technology, iPol Riset, iPol Big Data Analytic, iPol Institute, iPol Communications dan iPOL Institute.

iPOL Indonesia akan menggelar Grand Launching 'Teknopol' dan sekaligus 'Seminar Caleg Jadi Bukan Jadi Caleg' yang akan digelar di Hotel Sultan Jakarta pada Sabtu, 8 Desember 2018.

Baca Juga: Liana Kurniawan Resmikan Rumah Pemenangan Bersama di Jl. Residen Sudirman Surabaya

Dalam acara yang juga akan dihadiri oleh Ketua Umum, Sekjen ataupun Bappilu Partai-Partai Peserta Pemilu 2019, tampil sebagai Pembicara antara lain Petrus Hariyanto (CEO iPOL Indonesia), Wildan Pramoedya (Praktisi Big Data dan Riset), Prof Dr Agus Sukristyanto MS (Pengamat Politik), Novri Susan MA, PhD (Pakar Spesialis Branding), Kang Maman (Maman Suherman) dan Cak Lontong (Bintang Tamu Launching Teknopol).

"Inilah seri edukasi politik dan pemenangan modern yang mencerdaskan legislator, sekaligus partai agar lebih cermat dan cerdas dalam berkompetisi untuk memenangkan kontestasi Pemilu 2019 yang dirasa lebih sulit oleh caleg petahana ataupun baru," pungkasnya. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO