SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengapresiasi peran media yang telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jatim. Di era modern saat ini, media tidak hanya menciptakan suasana kondusif, tapi juga ikut menumbuhkan entrepreneurship di Jatim lewat hadirnya media digital.
Apresiasi itu disampaikan Pakde Karwo, sapaan Gubernur Jatimnya saat menghadiri Konvensi Nasional Media Massa bertema “Media Massa di Tengah Terpaan: Winner Takes All Market” dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019 di Hotel Sheraton Surabaya, Jumat (8/2).
Baca Juga: Puncak HPN 2020, PWI Tuban Serahkan Award Kepada Instansi dan Perusahaan Terbaik
Pakde Karwo mengatakan, sebagai pilar keempat demokrasi, media di Jatim ikut mengawal transparansi dan pertanggungjawabkan jalannya pemerintahan. Jika pemerintahan berjalan dengan baik, mereka akan bertepuk tangan. Sebaliknya, jika kurang memuaskan, media akan memberi kritik yang membangun.
“Jadi, media memberikan stimulus betul terhadap sila kelima Pancasila di Jatim, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata gubernur asal Madiun itu.
Hadirnya media digital, ujar Pakde Karwo, mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Jatim, yang mayoritas paham teknologi, dan tingkat pendidikannya dengan bagus. Lewat berbagai platform e-commerce, masyarakat Jatim makin mudah untuk memulai bisnis secara online. Hal ini memunculkan banyaknya entrepreneur baru.
Baca Juga: KWG, Bupati, dan Forkopimda Kompak Wujudkan Gresik Kondusif
Berdasarkan sensus BPS, kata Pakde Karwo, sektor UMKM di Jatim meningkat sangat pesat. Pada 2008, UMKM di Jatim mencapai 4,2 juta, lalu pada 2012, jumlahnya meningkat menjadi 6,8 juta. Lalu pada 2016 jumlah UMKM Jatim bertambah lagi menjadi 12,1 juta.
“Masyarakat Jatim sangat menikmati media digital, bahkan ibu-ibu rumah tangga bisa mengakses informasi, dan produknya langsung masuk dalam pasar,” ujar Pakde Karwo.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mengatakan, media tidak perlu takut dengan hadirnya era digital saat ini. Justru sebaliknya, media harus optimis dan mampu memanfaatkan digitalisasi dengan baik.
Baca Juga: Resepsi Puncak HPN 2019 Tingkat Jatim Rabu Malam, Khofifah dan Irjen Pol Iqbal Dapatkan PWI Award
Agar bisa bersaing di era digital, imbuh Menteri Rudiantara, caranya adalah memperkuat konten yang bergantung pada kemampuan, dan profesionalisme SDM dari jurnalis. Dari konten tersebut, media akan memiliki kredibilitas, dan keunikan tersendiri yang akan dicari oleh masyarakat.
“Perubahan dari media cetak ke elektronik, kemudian ke media online, lalu ke media sosial memang tidak bisa dihindari. Kuncinya adalah SDM, media hanya tools saja,” tandasnya.
Menteri Rudiantara menambahkan, guna meningkatkan kapasitas SDM jurnalis, dapat dilakukan dengan bergabung dengan asosiasi kewartawanan, seperti AJI, PWI, AJTI, dan lainnya. “Jadi jangan pusingkan teknologi, teknologi hanya tools, core bisnis kita adalah SDM, dan konten yang berkualitas,” tambahnya.
Baca Juga: Puncak HPN Tingkat Provinsi Jatim 27 Maret di Grahadi, Pangdam V/Brawijaya Siap Hadir
Konvensi media massa ini mengundang narasumber yang berkompeten di bidangnya, yakni Chairman CT CORP, Chairul Tanjung, Direktur Tribun News, Dahlan Dahi, Kepala Eksekutif Hakuhodo, Irfan Ramli, dan Anggota Dewan Pers, Nezar Patria.
Konvensi ini dihadiri oleh sekitar 650 undangan, yang terdiri dari para dubes negara sahabat, perwakilan PWI dari seluruh Indonesia, para mahasiswa dari beberapa kampus di Surabaya, dan para wartawan dari berbagai media dari seluruh Indonesia. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News