SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa pembangunan underpass yang terkoneksi antara Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan KBS bakal segera direalisasikan. Dengan begitu, jalanan di sekitar Joyoboyo hingga KBS tak akan terganggu, karena volume pengunjung KBS sudah diatasi, jika pengerjaan underpass ini selesai.
“Pintu masuk (KBS) tetap, nanti parkirnya di sini (KBS) dikurangi, bus itu semua nanti parkirnya di Joyoboyo (Park and Ride),” kata Risma, sapaan Tri Rismaharini saat meninjau rencana lokasi pembangunan underpass yang menghubungkan TIJ dan KBS, Rabu (1/5).
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Dalam tinjauannya itu, Risma juga didampingi beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. Di antaranya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irvan Wahyudrajad, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati, serta Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ery Cahyadi. Mereka berjalan kaki dari depan proyek Terminal Joyoboyo menuju kawasan dekat Polsek Wonokromo, untuk melihat langsung titik lokasi yang nantinya akan dibangun jembatan penghubung dari TIJ ke KBS.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menjelaskan Pemkot Surabaya saat ini sedang mengkaji lebih menyeluruh pembangunan underpass tersebut. Apakah nantinya jalur sepanjang 170 meter itu akan melintasi di bagian bawah kampung atau kandang satwa di KBS. Namun, ia menargetkan proyek underpass tersebut bisa dioperasionalkan bulan Desember 2019. Dengan begitu, seluruh bangunan di Joyoboyo, termasuk underpass, plaza dan park and ride bisa digunakan masyarakat awal tahun 2020.
“Kontraknya kan jadi satu dengan underpass, cuman kemarin kan kita belum dapat titiknya. Kalau kita sudah tahu titiknya, volumenya, bisa segera dikerjakan,” imbuhnya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Proyek underpass tersebut, rencananya akan dibangun dengan dua basement. Jalur pejalan kaki akan berada di basement bawah dengan kedalaman total sepuluh meter. Tak hanya itu, selain dibangun sebagai jalur pejalan kaki, underpass tersebut juga bakal berfungsi untuk menggerakkan ekonomi warga setempat. Nantinya, di sebelah kanan dan kiri jalur underpass akan menjadi lokasi bagi para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau pedagang lokal untuk berjualan.
Saat ini, pihaknya telah menentukan posisi titik masuk dan keluar untuk jalur underpass tersebut. Wali Kota Risma menyebut, pintu masuk underpass berada di dekat Polsek Wonokromo, sedangkan pintu keluar berada di dekat pintu masuk sisi selatan KBS. “Jadi underpass-nya memang buat pengunjung (manusia) khusus, jadi tidak ada kendaraan. Jadi kalau dia mau pindah angkot atau apa, dia bisa turun nyebrangnya pakai ini (underpass),” imbuhnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News