SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan kerja dari perwakilan kota-kota Korea Utara (Korut) di ruang kerjanya, Jumat (3/5) sore. Hal ini dilakukan dalam fungsinya sebagai Presiden United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC).
Saat menerima kunjungan, Risma menjelaskan tentang pembangunan Kota Surabaya yang dihadapkan dengan keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, Pemkot Surabaya mengoptimalkannya sehingga dapat membangun infrastruktur yang baik.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
"Kesulitan itu tidak boleh menjadi kendala untuk membangun kota ini,” ujar Wali Kota yang juga menjabat sebagai Presiden UCLG ASPAC ini.
Menurutnya, pertumbuhan dan perkembangan di Kota Surabaya tidak lepas dari dukungan masyarakat dan semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya. "Salah satu hasilnya, Kota Surabaya sudah lebih sejuk dibanding sebelumnya," ujar wali kota perempuan pertama ini sembari menjelaskan rumah kompos di Kota Surabaya beserta prosesnya.
Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC Bernadia Irawati Tjandradewi menambahkan, tujuan utama kunjungan ini adalah mempelajari secara teknis berbagai inovasi pembangunan yang telah dilakukan oleh Surabaya, khususnya dalam bidang pengelolaan air, manajemen pengolahan sampah serta penghijauan kota.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
“Sebenarnya rombongan ini ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Surabaya, seperti sister city atau friendship city,” tambahnya.
(Rombongan dari Korea Utara saat mengunjungi call center 112 yang berada di Gedung Siola. Di sini juga tampak antusias mereka menyaksikan ruang kendali CC 112)
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Bernadia juga memastikan bahwa rombongan ini juga sangat terkesan dengan Kota Surabaya setelah mengunjungi beberapa tempat, di antaranya berkunjung ke Taman Bungkul, Balai Pemuda, Kampung Jambangan dan Mini Agro Wisata untuk mempelajari urban farming. Menurutnya, berkali-kali rombongan ini mengatakan bahwa kampung yang ada di Surabaya sangat bersih dan warganya terlibat langsung untuk mengelola kampung dan warganya juga ramah.
“Kami dari UCLG ASPAC tentunya berharap mereka nanti setelah pulang, bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi warganya. Kami juga akan memfasilitasi hubungan sister city atau kerjasama antar kota,” pungkasnya.
Rombongan dari Korut tersebut tiba di Kota Surabaya pada Kamis (2/5). Rencananya, rombongan akan kembali ke negaranya usai mengadakan kunjungan ke kantor Sekretariat UCLG ASPAC pada hari Senin (6/5) besok.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Selama di Surabaya, mereka mengunjungi beberapa tempat, di antaranya perkampungan, rumah kompos, program urban farming di perkampungan Surabaya. juga beberapa tempat lainnya, seperti Taman Surya depan Balai Kota Surabaya, selanjutnya mereka ke Command Center 112 dan Koridor di gedung Siola.
Kunjungan yang dilakukan ini sebagai kelanjutan dari pertemuan di Korea Utara yang dilakukan November 2018 lalu, yang bertujuan untuk menjalin kerja sama antar-kota terutama dalam bidang perencanaan perkotaan, penyediaan layanan dasar, dan lingkungan.
Kepala-kepala Dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya tampak hadir menemani rombongan Pejabat Korean Cities Federation (KCF) Ri Song, Wakil Ketua Komite Masyarakat Kota Pyongsong Provinsi Pyongan Utara Pak Chang Hun, dan Direktur Departement Luar Negeri Komisi Masyarakat Provinsi Pyongan Utara. (ian/rev)
Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News