SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan betapa pentingnya persiapan menghadapi pasar bebas yang akan masuk ke Indonesia tahun 2020. Sebab, apabila mereka tidak siap, maka akan kalah dengan orang-orang asing yang akan berdatangan ke Indonesia.
“Kenapa saya adakan pertemuan ini, karena tahun depan pasar bebas akan masuk ke negara kita. Untuk itu, saya sampaikan ini agar Bapak Ibu tahu apa yang harus dilakukan ke depannya. Kalau kita tidak siap, maka akan kalah dengan orang asing,” kata Risma saat memimpin rapat jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Senin (10/6).
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Menurutnya, persiapan untuk menghadapi pasar bebas itu harus dilakukan di berbagai aspek dan berbagai macam. Bahkan, ia memastikan bahwa persiapan itu tidak hanya dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, tapi yang lain juga.
“Persiapannya ya macam-macam, semuanya. Perusahaan tidak hanya ngomong masalah SDM saja, tapi semuanya, termasuk efektif dan efisiennya,” tuturnya.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga meminta untuk selalu menjaga stabilitas harga di pasaran. Hal itu penting supaya masyarakat tidak hanya belanja di swalayan.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
“Jangan sampai nantinya mereka lebih memilih belanja di swalayan, bukan di pasar karena beberapa pertimbangan,” kata Risma.
Bahkan, ia meminta secara khusus kepada PD Pasar Surya untuk memperhatikan kebersihan dan bangunan-bangunan pasar yang ada di berbagai titik di Kota Surabaya. Ia juga meminta apabila menemukan bangunan pasar yang kurang layak, diminta untuk langsung dibenahi demi kenyamanan pedagang dan pembeli.
Presiden United Cities and Local Government Asia Pacific (UCLG Aspac) ini juga meminta untuk tidak mempersiapkan diri dari sisi perdagangan barang saja. Lebih dari itu, ia meminta untuk mempersiapkan tenaga kerjanya supaya tersertifikasi, karena hal itu sangat penting ke depannya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
“Saya kembali mengingatkan untuk sertifikasi. Bapak-Ibu, itu sangat penting. Meskipun sudah ahli tenaga pekerjanya, tapi kalau belum punya sertifikasi, ya dengan mudah bisa digeser atau tidak diakui keberadaannya. Jangan sampai kita dinilai tidak layak karena tidak ada sertifikasinya,” ujarnya.
Risma juga meminta kepada seluruh jajaran BUMD untuk melakukan evaluasi sistem kerjanya yang sudah dilakukan selama ini. Harapannya, ketika sistem kerja sudah bagus dan pasar bebas datang, maka BUMD Kota Surabaya sudah kuat dan siap mengambil semua peluang yang ada.
“Saya harap ke depan semua komponen sudah kuat, sehingga tidak ada peluang bagi orang asing untuk mengendalikan kita,” pintanya.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Berkali-kali Risma meminta untuk semua jajaran BUMD supaya mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas 2020 ini. Berkali-kali pula ia menyampaikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika berusaha dan kerja keras, termasuk dalam menghadapi pasar bebas 2020.
“Kita pasti bisa menghadapi ini, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan asal kita mau. Jangan sampai hari ini sama dengan hari kemarin, itu sia-sia,” pungkasnya.
Wali Kota Surabaya tak henti-hentinya berbenah untuk menyambut dan mempersiapkan pasar bebas. Persiapan itu dilakukan sejak dini dari berbagai aspek, mulai dari mempersiapkan sertifikasi tenaga ahli hingga menyiapkan BUMD Surabaya untuk siap menghadapi pasar bebas itu. (ian/rev)
Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News