Pemkot Surabaya Targetkan Pemasangan Box Culvert Manukan-Sememi Rampung November Ini

Pemkot Surabaya Targetkan Pemasangan Box Culvert Manukan-Sememi Rampung November Ini Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi saat sidak di lokasi proyek box culvert Manukan-Sememi, Rabu (12/6/2019) siang. foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan pemasangan box culvert sisi Manukan-Sememi selesai sebelum masuk musim hujan, yakni sekitar bulan November 2019 mendatang. Hal ini dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi saat sidak di lokasi proyek box culvert Manukan-Sememi, Rabu (12/6/2019) siang.

Eri mengatakan, meskipun proyek ini multiyears hingga tahun 2020, namun dia meminta kepada pihak pelaksana proyek untuk menyelesaikan pemasangan box culvert sebelum Bulan November. Sebab, kalau musim hujan airnya tidak bisa ditampung sehingga bisa meluber ke mana-mana.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

“Makanya, teman-teman pelaksana proyek sudah menyiapkan pengerjaan box culvert itu sampai titik yang sudah ditentukan, meskipun tidak tertutup, tapi box culvertnya sudah harus terpasang, sehingga kalau musim hujan airnya tetap bisa mengalir lancar,” kata Eri.

Ia mengaku masih akan berkoordinasi lagi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Linmas untuk memastikan puncak musim hujan. Apabila derasnya di Bulan Oktober, maka dia akan meminta kepada pelaksana proyek untuk melakukan percepatan pemasangan box culvertnya sebelum Bulan Oktober. “Insya Allah bisa dikerjakan kalau pemasangan box culvertnya saja,” tuturnya.

Eri menambahkan, sebenarnya proyek box culvert di jalur ini merupakan proses panjang yang dilakukan oleh . Sebab, proyek box culvert ini membentang dari Girilaya hingga tuntas di Benowo.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Rinciannya, di Girilaya-Banyu Urip sepanjang 852 meter dibangun tahun 2009 dengan menggunakan APBD, Banyu Urip Lor 2-Simo Pomahan sepanjang 1.520 meter dibangun tahun 2010 dengan menggunakan APBD, Simo Pomahan-Simo Jawar sepanjang 650 meter dibangun tahun 2011 dengan APBD.

“Kemudian, dari Simo Jawa-Margomulyo sepanjang 2.988 meter yang dibangun pada tahun 2012-2014 menggunakan dana APBN. Selanjutnya, dari Margomulyo-Kali Balong sepanjang 500 meter yang dibangun pada tahun 2015, juga menggunakan dana APBN. Sisanya sampai sekarang menggunakan APBD,” rincinya.

Lalu box culvert di sisi Babat Jerawat sepanjang 600 meter dibangun tahun 2016 dengan APBD. Kemudian dari Kandangan–Babat Jerawat sepanjang 2.400 meter dibangun pada 2017-2018 dengan APBD. Sedangkan yang dikerjakan tahun ini hingga tahun 2020 di sisi Manukan-Banjar Sugihan sepanjang 1.000 meter juga menggunakan APBD.

Baca Juga: Warga Protes Proyek Reklamasi, Jubir PT Granting Jaya Janji Lakukan Sosialisasi

"Termasuk pula dari Banjar Sugihan-Sememi sepanjang 1.300 meter juga menggunakan APBD. Jadi, total yang digarap tahun 2019-2020 dari Manukan-Sememi sepanjang 2.300 meter. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 139 miliar lebih,” kata dia.

Kemudian pada tahun 2020, lanjut Eri, masih akan melanjutkan proyek box culvert ini di sisi Babat Jerawat-Benowo sepanjang 2.100 meter. Khusus sisi ini, anggarannya masih belum ada karena masih akan direncanakan tahun depan.

“Total secara keseluruhan proyek box culvert dari Girilaya-Benowo sepanjang 13.910 meter dengan total anggaran Rp 762 miliar. Dana itu berasal dari APBD sebesar Rp 472 miliar lebih dan dari APBN sebesar Rp 290 miliar lebih,” tukasnya. (ian/rev)

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO