Waspada Penyebaran Radikalisme di Kampus, Lewat Penculikan di Grup Medsos WhatsApp

Waspada Penyebaran Radikalisme di Kampus, Lewat Penculikan di Grup Medsos WhatsApp Dialog Pelibatan Civitas Academica Dalam Pencegahan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Universitas Jember (Unej).

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Upaya penculikan dengan memasukkan nomor ponsel calon korban ke dalam grup () WhatsApp juga dilakukan sebagai salah satu cara penyebaran paham radikalisme di lingkungan akademisi atau wilayah kampus.

Selanjutnya dalam forum komunikasi di grup tersebut, pendekatan yang dilakukan penyebar paham radikalisme, adalah dengan membahas tema atau mengenai bahasan mengenai hal-hal yang terjadi nantinya pada akhir zaman.

Baca Juga: Aksi Pengeroyokan di Kediri yang Viral di Medsos Berakhir Damai

Hal ini dibahas dalam Dialog Pelibatan Civitas Academica Dalam Pencegahan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang digelar di Aula Lantai Tiga Gedung Rektorat Universitas Jember (Unej), Rabu (24/7/2019).

Seorang Mantan Teroris Kurnia Widodo menyampaikan, segala upaya dilakukan oleh oknum penyebar paham radikalisme itu untuk mendekati atau mempengaruhi para mahasiswa.

“Misalnya di (untuk menyebarkan paham radikalisme tersebut), mereka (oknum atau pelaku), menculik korbannya untuk bergabung dalam grup . Itu sudah biasa mereka itu. Adapun nantinya keluar dari grup tersebut, tidak menjadi masalah,” kata Kurnia saat dikonfirmasi wartawan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menonton TikTok Tanpa Mengunduh Aplikasi?

Asalkan tujuan untuk menyampaikan visi atau misi dari paham radikalisme tersebut sudah dilakukan. “Kemudian cara-cara mengenai tablig akbar yang membahas tentang akhir zaman, atau eskatologi, mereka-mereka (yang tergabung dalam grup ), adalah yang dijanjikan (selamat) dalam pemahaman tentang akhir zaman tersebut,” jelasnya.

Bahkan dalam konsep penyampaian perkuliahan, lanjut Kurnia, juga dilakukan. “Jadi dengan berdalih mendatangkan pakar-pakar. Itu juga dilakukan. Kemudian terpaparnya tidak hanya dari dalam kampus, tapi bisa dari luar. Kemudian diperkuat dengan keyakinan teman-temannya. Bahkan juga dosen. Saya tahu itu, karena dosen ini juga terpapar. Karena mereka mengajar (para dosen itu), dengan memasukkan ideologi itu. Bahkan tentang politik pun juga dimasukkan,” ungkapnya.

“Sehingga dengan penyebaran yang dilakukan itu tidak hanya di salah satu perguruan tinggi saja. Tidak hanya Unej, di perguruan tinggi lain pun juga bisa. Sehingga (sebagai langkah antisipasi), karena kampus tidak hanya tempat pendidikan formal, maka (pihak kampus) harus memiliki muatan-muatan proteksi dari pemikiran-pemikiran radikal,” katanya.

Baca Juga: 25 Ucapan Kreatif HUT Kemerdekaan RI ke-79 2024, Pasti Keren Buat WA, TikTok dan Instagram

“Artinya tidak hanya pendidikan formal, kuliah, belajar pulang, atau istilahnya ilmu dunia. Juga harus punya visi untuk melindungi negara ini dari paham-paham seperti itu. Karena banyak ditemukan, (penyebar paham radikal) ada yang masih aktif (kuliah), ada yang sudah keluar, kemudian melalui kampus, senior, ataupun itu,” sebutnya.

Bahkan si penyebar paham radikal ini, katanya, tidak hanya ditentukan dari jenis kelamin. “Tidak hanya laki-laki saja. Bahkan banyak perempuan yang menyebarkan paham radikal pada laki-lakinya,” imbuhnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Direktur Pencegahan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) Brigjen Pol Hamli menyampaikan, dengan adanya penyebaran paham radikalisme di wilayah kampus, maka yang perlu ditekankan adalah bagaimana caranya mengajak civitas akademica itu, untuk ikut menjaga.

Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme

“Minimal dari kampusnya sendiri. Secara internal. Kemudian BNPT ini, hanya memberikan asistensi kepada pihak kampus,” katanya.

“Karena mereka (pihak kampus) yang lebih tahu (kondisi wilayahnya), kami hanya memberikan clue-cluenya. Jadi di sini loh pak (tempat rawan penyebaran paham radikalisme itu). Sehingga kita koordinasi bersama,” sambungnya. (jbr1/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Hanya Gara-Gara Ngebut, Mobil Diteriaki Maling di Jakarta':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO