Di hadapan Ribuan Mahasiswa Unisma, Khofifah: Jatim Jadi Pilot Project Revolusi Industri 4.0

Di hadapan Ribuan Mahasiswa Unisma, Khofifah: Jatim Jadi Pilot Project Revolusi Industri 4.0 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ceria di tengah-tengah mahasiswa Unisma Malang Jawa Timur, Senin (2/9/2019). foto: istimewa/ bangsaonline.com

MALANG, BANGSAONLINE.com - Revolusi Industri 4.0 yang sedang berkembang saat ini menuntut semua pihak berinovasi dan berkolaborasi. Begitupun yang terjadi di Jawa Timur. Semua pihak harus mampu bersaing dengan terus berinovasi dan berkolaborasi agar mampu mewujudkan koneksitas antar lembaga, antar sekitar dan antar daerah serta memberikan layanan terbaik dan terdepan.

Komitmen tersebut tampaknya akan segera terwujud dengan dipilihnya Jawa Timur sebagai Pilot Project Revolusi Industri 4.0 di Indonesia.

Baca Juga: Dampingi Presiden Cek Harga di Pasar, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Terkendali

“Pak Menteri Perindustrian, jum'at lalu (30/8) menyebutkan salah satu Pilot Project Revolusi Industri 4.0 adalah di Jawa Timur,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberikan pembekalan kepada 4.568 Mahasiswa Baru (Maba) di acara Orientasi Kehidupan Kampus (OSHIKA) di ruang Auditorium Prof. Dr. Tholchah Hasan Gedung Bundar Al Asy’ari Universitas Islam Malang (), Jawa Timur, Senin (2/9).

(Para mahasiswa baru Malang rebutan selfi bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. foto: istimewa/ bangsonline.com)

Baca Juga: Mampir ke Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy, Khofifah Kagum dan Ajak Masyarkat Beli Produk UMKM Jatim

Untuk menindaklanjutinya, Gubernur Khofifah mengajak civitas akademika UNISMA dan seluruh civitas akademika Malang Raya bersiap sinergi menyambut program strategis ini. Mengingat salah satu cluster di KEK Singhasari nantinya adalah digital IT. Maka warga malang raya dan civitas akademikanya saya harapkan bersiap lebih cepat untuk ikut berperan serta.

“Ketika kita masuk pada industri 4.0 maka kita ingin mengajak semua dosen-dosen , alumni dan mahasiswa , untuk menjadi bagian dari penguatan start up, digital IT serta terwujudnya industri 4.0 di Jawa Timur,” katanya.

Selain itu, program Millenial Job Center (MJC) dan East Java Super Coridor (EJSC) yang digagas pemprov Jatim bisa dimaksimalkan agar menghadapi era industri 4.0 ini para millenial dapat memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Bahas Peluang Kerja Sama dan Ajakan World Trade Conference dari Dubes Peru

"Apa yang dilakukan Jawa Timur? Menyiapkan eko sistem Milenial Job Center, East Java Super Coridor dan memastikan adanya mentor dari para experties dan client dari perusahaan di luar maupun di Jawa Timur," jelasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa di Indonesia ada beberapa persoalan yang menjadi kendala startup, antara lain modal, sumber daya manusia (SDM), fasilitas, regulasi dan peraturan perundang-undangan serta pasar.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Jatim tengah menyiapkan empat pilar strategis, yaitu ekonomi fisik dengan mendorong lokasi klaster indistri digital dengan memaksimalkan klaster industri digital yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari (jika sudah diresmikan) , menyiapkan UKM Go-Digital, Venture Capital dan Talent Pool.

Baca Juga: Unisma Malang Targetkan Tahun 2027 Jadi World Class University

“KEK Singhasari adalah KEK pioner di Indonesia yang di dalamnya ada klaster digital IT, Jadi kalau mencari laboratorium yang ada digital IT bagi akademisi dan pelaku digital IT dapat dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus di KEK Singhasari. Mohon do'anya semoga dapat segera diresmikan dan efektif membantu percepatan terwujudnya industri 4.0,” jelasnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO