Keberhasilan Program Transmigrasi Terletak Pada Transfer Keterampilan

Keberhasilan Program Transmigrasi Terletak Pada Transfer Keterampilan Rakor Bidang Ketransmigrasian Dalam Rangka Pemantapan Pelaksanaan Transmigrasi di Jawa Timur, di Hotel Haris Malang, Rabu (11/9) malam.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Sekda Prov. Jatim Heru Tjahjono menegaskan program dikatakan berhasil jika terwujud perpindahan keterampilan antara penduduk asal dan setempat atau biasa disebut "transfer keterampilan".

Atau, terwujudnya percampuran kemampuan antara penduduk pendatang dengan penduduk lokal.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Hal tersebut disampaikan Sekda Prov. Jawa Timur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Koordinasi (Kabakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan III Prov. Jawa Timur di Malang, Drs. Benny Sampir Wanto pada saat membuka acara Rakor Bidang Kean Dalam Rangka Pemantapan Pelaksanaan Transmigrasi di Jawa Timur, di Hotel Haris Malang, Rabu (11/9) malam.

Dengan demikian, lanjutnya, salah satu tujuan , yaitu terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat pendatang dan penduduk, dapat terwujud. "Salah satu contoh jenis transfer keterampilan yang perlu dilakukan tersebut, yakni keterampilan transmigran Jawa dalam penerapan sistem terasiring dan transmigran Bali dalan mengeloka subak pertaniannya," ujarnya mencontohkan.

Menurut Sekda Heru Tjahjono, pelaksanaan program Pemerintah Pusat atau biasa disebut reguler untuk Jawa Timur selalu tercapai 100%. Misalnya, tahun 2017 sebanyak 80 KK (271 jiwa), dan 2018 sebanyak 53 KK (164 jiwa). "Transmigrasi reguler adalah program yang didanai oleh Pemerintah Pusat," tambahnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Sementara itu, pada tahun 2019 Jawa Timur dilakukan kepada sebanyak 180 KK yang tersebar ke enam daerah, yaitu Kab. Bulungan Kalimantan Utara, Kab. Wajo Prov. Sulawesi Selatan, dan Kab. Toli-Toli Prov. Sulawesi Tengah. Juga, ke Kab. Muna dan Kab. Kolaka Timur di Prov. Sulawesi Tenggara, serta Kab. Mamuju di Prov. Sulawesi Barat.

Khusus untuk Kab. Bulungan, selain program reguler oleh Pemerintah Pusat, Pemprov. Jatim juga menyelenggarakan "program khusus", yakni program melalui sharing dana dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan. Pada tahun 2019 ini, tercatat sebanyak 100 KK transmigran ikut dalam program ini.

Program khusus Pemprov. Jatim tersebut telah dirintis sejak tahun 2012, dan telah mengilhami dua provinsi lainnya, yaitu Pemprov. Jawa Tengah dan DIY untuk melakukan hal sama. Dalam program ini, juga dibangun jamban keluarga dan sarana air bersih, dengan jumlah KK yang telah ikut bergabung dalam program ini sebanyak 800 KK (2.464 jiwa).

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

Hadir dalam rakor yang berlangsung selama tiga hari, tanggal 11-13 September 2019 ini, antara lain para pejabat dari Bakorwil I s.d. V Prov. Jawa Timur, serta dinas kab/kota yang membidangi kean seluruh Jawa Timur.

Menjadi narasumber dalam kegiatan rakor ini, yakni Ir. Donna Liana Sipahutar Msc dari Ditjen. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Ir. Sigit Panoentoen, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan, Bappeda Prov. Jatim. (*/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO