Kekeringan, PWI Lamongan Dropping Air Bersih ke Sejumlah Desa

Kekeringan, PWI Lamongan Dropping Air Bersih ke Sejumlah Desa Warga Desa Tambakrigadung antre mendapatkan bantuan air besih.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan, terpanggil untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan sosial yakni, dropping air bersih ke sejumlah desa di Lamongan yang alami kekeringan.

Menurut Ketua , Bachtiar Febrianto, dropping air bersih tahun ini kerja sama dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan.

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

"Hari ini kita diawali, dropping air bersih sebanyak empat tangki di Desa Tambakrigadung," ujar Febri, Selasa (17/9).

Dropping air ini menurutnya akan dilakukan selama 4 hari, di 4 titik yang menjadi sasaran dropping air. Selain Desa Tambakrigadung Tikung, juga ke Desa Puter Kembangbahu pada Rabu (18/9), pada Kamis (19/9) ke Dusun Kemlaten Desa Kedungkumpul Sarirejo, dan Selasa (24/9) Dusun Awar-Awar Desa Bulumargi Kecamatan Babat.

Di Desa Tambakrigadung Tikung, lanjut Febri, ada empat tangki air yang disalurkan ke masyarakat setempat, yang disebar di Perumahan Tambora dan Dusun Mbakboyo. Di mana setiap satu tangki berisi 5.000 liter air bersih.

Baca Juga: Bupati Yuhronur Berangkatkan Seratus Rit Air Bersih untuk Dua Kecamatan di Lamongan

"Alhamdulillah kami bisa berbagi kembali untuk yang kesekian kalinya sebagai agenda rutin , semoga niat baik kami ini selalu mendapatkan barokah, dan air yang kita dropping ini benar-benar bermanfaat," katanya.

Dari pantauan di lapangan, teman-teman waratawan mengaku cukup terharu dengan antusias warga yang dengan sukarela menunggu untuk mendapatkan air bersih. Meski dengan keadaan panas seperti ini, tidak menyurutkan mereka untuk mendapatkan air bersih, karena air yang ada di waduk dan embung desa sudah mulai kering.

"Alhamdulilah, kami bisa berbagi meski hanya dengan memberikan air bersih. Ini sudah sangat berkesan, apalagi air didapat dalam kondisi musim kemarau seperti saat ini," katanya.

Baca Juga: Tingkatkan SDM Wartawan, PWI Lamongan Gelar OKK

Sementara itu, data yang dilansir oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan, kalau desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau saat ini cukup banyak. Setidaknya pada 17 September 2019 lsudah ada 30 desa di 13 kecamatan yang wilayahnya kekeringan, dan warganya mulai kelimpungan karena krisis air. Bahkan wilayah dan desa yang terdampak pada kekeringan akan terus bertambah.

"Kian hari kian meluas jumlah desa yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih," kata Mugito Kepala BPBD Lamongan, melalui Muslimin Kasi Kedaruratan Bencana yang ikut langsung mengawal dropping air bersama sejumlah wartawan yang tergabung PWI.

Bila dua pekan sebelumnya, kata Muslimin, jumlah desa yang mengalami kekeringan sejumlah masih sekitar 20-an, sekarang sudah meluas menjadi 30, yang tersebar di Kecamatan Tikung, Sugio, Mantup, Kembangbahu, Sarirejo, Modo, Bluluk, Sukorame, Kedungpring, dan Sukodadi.

Baca Juga: Tolak RUU Penyiaran, Jurnalis Lamongan Turun Jalan

Dari 10 kecamatan itu, kata Muslimin, ada 5 Kecamatan yang terparah wilayahnya terdampak kekeringan dan krisis air bersih, di antaranya Kecamatan Tikung, Sugio, Kedungpring, Modo, dan Sarirejo. "Di lima kecamatan itu paling parah mengalami kekeringan," kata Muslimin.

Terhadap desa yang mengalami kekeringan itu, BPBD sudah mendistribusikan air 313 tangki yang disebar di 11 Kecamatan dan 24 Desa. Air didistribusikan atas permintaan dari desa setempat melalui pihak kecamatan. "Dropping air ini sudah kami lakukan sejak bulan Juli lalu sampai sekarang, dan setidaknya untuk mengurangi kebutuhan air warga," pungkasnya. (qom/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO