Dukung Pemkot Surabaya Bangun Museum Olahraga, Legenda Bulutangkis Sumbang Raket dan Jersey

Dukung Pemkot Surabaya Bangun Museum Olahraga, Legenda Bulutangkis Sumbang Raket dan Jersey Minarti Timur saat menyerahkan raket dan jersey miliknya dan milik Alan Budikusuma. foto: YUDI A/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima sumbangan raket dan kaos milik Minarti Timur dan Alan Budikusuma, sang legenda bulutangkis Indonesia, di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Senin (7/10/2019).

"Saya sampaikan terima kasih banyak kepada Mbak Minarti dan Mas Alan yang telah sumbangsih membantu raket dan T-Shirtnya ini,” kata Risma.

Baca Juga: Peserta JKN di Ngasem Kediri Tunjukkan Kiat Sehat dengan Olahraga

Risma mengaku sedang menyiapkan bahan-bahan untuk diletakkan di Museum yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya. Apalagi, ia menargetkan museum olahraga akan dibuka pada bulan November 2019.

"Nantinya, barang-barang yang telah disumbangkan oleh para atlet itu, akan diberikan tulisan penjelasannya," akunya.

Ia mencontohkan seperti raket, nantinya raket itu akan diberi penjelasan tentang raket itu digunakan pada saat bertanding di mana dan kejuaran apa.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

“Kami sekarang sedang buat tulisan-tulisannya, pendidikannya di mana, latihan seperti apa, juara dunia di mana saja. Ini penting supaya anak-anak punya gambaran tentang sosok Minarti ini,” ucapnya.

Risma menuturkan, setiap anak itu memiliki bakat masing-masing. Apabila akademisnya biasa-biasa saja dan jadi orang biasa, dia tidak akan mengharumkan nama Surabaya. Berbeda jika anak-anak ini terus mengasah bakatnya dalam bidang olahraga.

"Ia akan bisa membawa nama baik Indonesia dan bisa mengibarkan bendera merah putih di negara lain. Itu yang kami dorong terus supaya anak-anak bisa percaya diri bahwa dulu para senior-seniornya bisa mengibarkan bendera merah putih di negara lain," tuturnya.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwa menjadi atlet itu bukan berarti akan miskin. Malah sebaliknya, dengan menjadi atlet ini bisa sukses pula dalam hal perekonomiannya, karena sekarang bonus dan hadiahnya sangat luar biasa.

“Hadiah dari pemkot saja sangat besar, kalau dapat medali emas mendapatkan Rp 20 juta. Kemarinnya ada yang mendapatkan 5 emas, ya mendapatkan bonus Rp 100 juta,” tegasnya.

Risma juga mengungkapkan, tujuan akhirnya didirikan museum olahraga untuk anak-anak Surabaya ini supaya membangkitkan semangat dan menggugah semangat anak-anak untuk bisa berprestasi juga seperti senior-seniornya.

Baca Juga: Turnamen Bola Voli Kapolri Cup 2024, Tim Putra dan Putri Jatim Raih Kemenangan Perdana

"Apabila mereka bisa sadar melalui Museum itu, maka bukan tidak mungkin dia akan membawa harum nama Kota Surabaya. “Itu akan sangat luar biasa apabila dia mampu berprestasi dan bisa membawa nama harum Surabaya,” pungkasnya.

Hadir pula dalam kesempatan itu, Henny Maspaitella sang legenda atletik, Jeane Taroreh sang legenda Karate, atlet panjat tebing Rahmad Adi Mulyono, atlet panjang tebing Amanda Narda Mutia. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO