SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan anak-anak yang terindikasi tawuran, yakni antara geng jawara dan geng all star, di Gedung Siola, Kamis (10/10).
Pengarahan itu diwarnai dengan isak tangis karena rasa haru. Anak-anak diminta Risma untuk meminta maaf kepada orang tua mereka masing-masing dan mencium kaki mereka (orangtua).
Baca Juga: Gelar Studium Generale, Fikom Unitomo Siapkan Lulusan Berkualitas di Era Post-Truth
Para orangtua yang didominasi ibu-ibu yang menerima permintaan maaf anaknya ini spontan terisak menangis. Hampir semua orang tua yang diminta maju ke depan dan anak-anaknya minta maaf, tak kuasa menahan tangisnya.
Selain itu, anak-anak yang mendapatkan pengarahan dari Wali Kota Risma dan Kapolrestabes Surabaya itu diminta untuk saling bermaaf-maafan dan berpelukan. Bahkan, Risma meminta setelah keluar dari ruangan itu tidak ada lagi geng Jawara atau pun geng All Star.
"Kalian harus janji setelah keluar dari ruangan ini tidak ada lagi geng-gengan, yang ada adalah arek-arek Suroboyo. Setuju!," tegas Risma kepada anak-anak.
Baca Juga: Promosikan Kampus, UPN Veteran Jatim Jalin Kerja Sama dengan SMKN 2 Tuban
Risma juga sudah meminta tolong kepada Kapolrestabes Surabaya untuk mencari otak atau aktor di balik kejadian itu. Ia menilai anak-anak ini seolah-olah ditekan untuk ikut dalam geng mereka.
“Mereka ini hampir 95 persen tidak mengerti. Jadi, ini ada otak yang menggerakkan mereka. Tapi otaknya ini berada di belakang. Katanya dua orang sudah ditangkap dan akan ditindaklanjuti,” tegasnya.
"Yang paling penting, anak-anak ini tidak mudah percaya kepada siapa pun yang mengajak untuk tawuran. Misalnya seperti disampaikan anak-anak tadi, bahwa ada yang mengajak dan ditekan serta diancam," ungkapnya.
Baca Juga: ITS Raih 4 Penghargaan di KBGI 2024
Ia juga meminta untuk langsung melaporkan kepada pihak kepolisian melalui nomor 110 atau melalui aplikasi Jogo Suroboyo. “Bisa juga langsung menghubungi 112. Nanti kita tindaklanjuti, jadi jangan takut,” tandasnya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho juga menjelaskan apabila ada kejadian yang mengganggu keamanan dan ketertiban Kota Surabaya, ia meminta untuk melaporkan kepada pihak kepolisian melalui aplikasi Jogo Suroboyo itu. “Tolong difotokan melalui aplikasi itu, nanti kami akan tindaklanjuti,” tegasnya.
Sandi juga meminta tawuran yang mengganggu keamanan dan ketertiban itu tidak boleh terjadi lagi. Bahkan, ia juga memastikan bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini, pihaknya lebih tahu pergerakan dari geng-geng ini, sehingga beberapa kali dibubarkan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Rancang FEED Proyek Geng North, SKK Migas Gandeng ITS dan ITB
"Dengan keroyokan itu tidak keren dan bukan anak-anak milenial yang mau maju dan berprestasi. Oleh karena itu, kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga anak-anak ini," ajaknya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News