JAKARTA(BangsaOnline) Sesumbar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang
rela tiap hari tambah 1.000 musuh asalkan Jakarta baru bisa terwujud tampaknya akan jadi kenyataan. Cuma apakah Jakarta makin baik masih tanda tanya. Kalau soal tambah musuh tampaknya sudah pasti. Kini bahkan Ahok tambah musuh lagi. Kalau selama ini Ahok berseteru dengan Partai Gerindra yang mengusungnya jadi wakil gubernur DKI Jakarta. Sekarang Ahok malah mulai bermusuhan dengan PDIP. Pasalnya, Ahok menolak Boy Sadikin
yang sudah diputuskan oleh PDIP sebagai calon Wakil Gubernur DKI. PDIP
menghormati keputusan Ahok itu, namun berharap agar Ahok tetap mengingat
sejarah naiknya dia sebagai Gubernur DKI.
"PDIP menghormati
kewenangan yang dimiliki Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang oleh
Perppu nomor 1 tahun 2014 diberikan kewenangan untuk menentukan sendiri
calon wagubnya atas persetujuan presiden," ujar Wasekjen PDIP Ahmad
Basarah dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (29/11/2014).
Namun,
lanjut Basarah, sebaiknya Ahok mengenang sejarah naiknya mantan Bupati
Belitung Timur itu menjadi Wakil Gubernur DKI hingga Gubernur DKI. Ahok
pun diminta untuk memperhatikan etika poltiknya dalam memutuskan siapa
wakilnya nanti.
"Ahok tidak boleh melupakan faktor sejarah
naiknya Ahok menjadi Gubernur DKI, di mana pada pilkada DKI tahun 2012,
Ahok dan Jokowi diusung oleh Parpol PDIP dan Gerindra. Dengan demikian,
karena dulu Ahok maju dari Gerindra maka secara etika politik Ahok harus
memperhatikan kepentingan PDIP dalam posisi sebagai wakil gubernurnya.
Berbeda jika saat Ahok menjadi Gubernur DKI dengan cara berangkat menuju
kursi DKI 1 tersebut dengan cara sebagaimana yang diatur dalam Perppu
nomor 1 tahun 2014 tersebut, maka Ahok otonom menentukan sendiri calon
wakil gubernurnya," jelas Basarah.
"Di sisi lain, PDIP sebagai
organisasi parpol punya kepentingan untuk menempatkan kader-kadernya
dalam jabatan-jabatan publik, karena sejatinya itulah salah satu fungsi
dan tujuan partai politik. Dengan demikian, tidaklah berlebihan jika
kesuksesan perjuangan politik PDIP di DKI juga ditandai dengan duduknya
kader PDIP sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta," tambah Basarah.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News