GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petani yang tewas tersengat listrik jebakan tikus terus berjatuhan. Dalam sehari, Jumat (7/2), dua petani di Kecamatan Dukun, Gresik meregang nyawa setelah tersengat aliran listrik jebakan tikus.
Kedua korban adalah H. Karno (60), warga Desa Bulangan, Dukun. Korban tewas setelah tersengat kawat beraliran listrik saat melihat sawahnya sekitar pukul 17.30 WIB.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Korban kedua adalah, Mudlofar (52),warga Desa Babakbawo, Kecamatan Dukun. Korban tewas sekitar pukul 17.00 WIB setelah melihat sawahnya di desa setempat.
Petugas Polsek Dukun yang mendapatkan laporan itu telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi korban.
Sementara Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Nurul Yatim mengungkapkan sudah ada 14 korban petani yang meninggal terkena jebakan tikus dalam 2 tahun belakangan.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Kondisi ini sangat memprihatinkan, secepatnya harus disikapi pemerintah," ujar Nurul Yatim kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (8/2).
Nurul Yatim mengaku sudah kerap melaporkan kejadian seperti ini ke pemerintah, khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Namun, belum ada tindakan nyata.
"Saya sendiri juga heran sampai saat ini Gresik belum punya terobosan untuk membuat peraturan daerah (Perda) yang melarang petani membuat jebakan tikus dengan setrum listrik. Padahal tingkat kematian akibat strum listrik sangat tinggi," ujar dia.
Baca Juga: Kebonagung, Desa Penghasil Jeruk Nipis dari Kota Pudak
Dikatakan Nurul Yatim, pemerintahan desa (pemdes) sudah berulang kali memberikan imbauan kepada petani agar tak menggunakan jebakan tikus dengan kawat teraliri listrik, tapi tidak diindahkan.
"Alasan petani, kalau tidak disetrum, padi tidak bisa dipanen. Makanya, harus bersama-sama memberikan edukasi kepada petani," terang Kepala Desa Baron Kecamatan Dukun ini.
Nurul Yatim mengungkapkan, sejauh ini Dinas Pertanian (Disperta) Gresik belum pernah mengundang warga (petani) untuk sosialisasi. Disperta juga tidak pernah memberikan solusi untuk membasmi hama tikus. (hud/ns)
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kades Boboh Gresik Bagi Benih Padi ke Ratusan Petani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News