Tengah Malam Khofifah Tinjau Lokasi Bencana Jember, Pemprov Langsung Kirim Bantuan

Tengah Malam Khofifah Tinjau Lokasi Bencana Jember, Pemprov Langsung Kirim Bantuan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau langsung lokasi ruko ambruk dan jalan ambles di Jalan Sultan Agung Kabupaten Jember, Selasa malam (2/3/2020). Foto: istimewa/bangsaonline.com

JEMBER, BANGSAONLINE.com-Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera melakukan aksi cepat tanggap atas dua kejadian yang terjadi di Kabupaten dengan mengirim Tim dan bantuan logistik serta peralatan berat.

Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa bahkan turun langsung meninjau lokasi longsor di Jalan Sultan Agung, Selasa (3/3) tengah malam hingga dini hari. Disambut oleh Bupati Faida dan forkopimda beserta Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII , Ahmad Subki, Gubernur tiba di lokasi tepat pukul 00.12 WIB.

Baca Juga: Jadi Narasumber Kongres Pendidikan NU, Khofifah Tekankan Pentingnya STEM dan Gizi pada Generasi Emas

Begitu tiba, Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu langsung  mengadakan rapat penanganan ruko ambruk dan jalan ambles di Jalan Sultan Agung Kabupaten .

"Saya juga bersama tim sudah melakukan beberapa pembahasan soal Kali Jompo ini, karena posisi rukonya memang sudah berisiko tinggi hingga akhirnya saat intensitas hujan tinggi sebagian ruko ambruk ke sungai. Berbagai rekomendasi tim PUPR menunjukkan bahwa kita harus melakukan pembongkaran pada bangunan ruko di bantaran sungai yang tersisa sekaligus mengganti jembatan kali jompo ," kata usai peninjauan lokasi .

Baca Juga: Jatim Penghasil Durian Terbesar, Khofifah Bakal Jadikan Ekspor Unggulan Demi Kesejahteraan Petani

Dari total 31 ruko yang ada di bantaran Sungai Kali Jompo, sepuluh diantaranya ambruk masuk ke badan sungai. Sedangkan 21 sisanya akan segera dilakukan pembongkaran dengan sistem merobohkan ke arah Jalan Sultan Agung.

Opsi ini harus diambil agar bangunan ruko tidak dirobohkan ke arah sungai karena membahayakan pemukiman yang ada di bawah sungai yang lebih rendah. Untuk itu, untuk sementara waktu, meminta warga juga memaklumi jika Jalan Sultan Agung ditutup untuk perobohan dan evakuasi bangunan antara dua minggu sampai dua puluh hari.

Baca Juga: Bicara Toleransi di UINSA, Khofifah Ungkap Pengalamannya Tangani Konflik di Tolikara Papua

"Pesan saya, alat berat yang digunakan untuk perobohan bangunan ruko tersisa maupun nanti untuk pengangkutan material, jangan sampai melebihi kapasitas kekuatan jalan. Karena di bawah jalan ini ada pipa PDAM yang mengaliri sekitar 3.000 pelanggan, jangan sampai ada pipa yang kemudian pecah sehingga mengganggu distribusi air bersih ," kata .

Di lapangan, total ada tiga unit eskavator yang beroperasi melakukan evakuasi reruntuhan material ruko. Juga ada breaker dan dumptruck serta crane. Hari ini, rencananya akan ada tambahan breaker dan crane yang didatangkan oleh Kementerian PU PR khusus untuk membantu mengevakuasi ruko yang ambruk ke badan sungai agar lebih mudah diangkut ke atas.

"Sejak pagi kemarin saya dan pak wagub berkoordinasi dengan Pak Subki, dan Kementerian PU PR agar penyelesaian bisa dilakukan secara integratif. Yaitu antara tim dari Pemkab, Pemprov dan Kementerian PU PR karena kewenanangannya memang berbeda beda," terang mantan Menteri Sosial ini.

Baca Juga: Resmikan Han Palace dan Legacy Ballroom, Khofifah Optimistis Perkuat Sektor MICE di Jawa Timur

Dimana untuk sungainya memang menjadi kewenangan Pemprov, jalanya ada di bawah kewenangan BBPJN VIII, sedangkan ruko IMB nya dikeluarkan oleh Pemkab.

"Dari proses yang kami koordinasikan ini Insya Allah dapat kami lakukan secara bersana- sama pembersihan ruko sepanjang bantaran sungai jompo . Sekali lagi mohon masyarakat memaklumi kalau Jalan Sultan Agung harus ditutup selama pengerjaan pembersihan di seputaran Kali Jompo," tegas .

"Untuk rencana penanganan permanennya, BBPJN VIII telah menganggarkan pekerjaan jalan tersebut dalam DIPA tahun 2020, saat ini masih dalam proses penyiapan DED oleh konsultan yang diperkirakan pelaksanaan pekerjaan fisiknya akan dilaksanakan pada bulan juli 2020. Sementara Pemerintah Provinsi melalui Dinas PU Sumber Daya Air mengusulkan untuk pembuatan tanggul sungai mengunakan sheet pile," pungkas .

Baca Juga: Khofifah Imbau Masyarakat Jawa Timur Waspada Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang

Tidak hanya itu, banjir yang terjadi di Desa Sumber Agung Kecamatan Sumberbaru dan merendam empat dusun pada hari Minggu (1/3) sore hari juga menjadi perhatian Pemprov Jawa Timur.

Banjir akibat luapan air sungai itu mengakibatkan banjir di empat dusun dengan ketinggian air rata-rata mencapai 60 sentimeter. Empat dusun yang terendam banjir itu adalah Dusun Tambakrejo dengan 360 KK dan 1.312 jiwa terdampak, Dusun Banjarejo dengan 150 KK, 503 jiwa terdampak, Dusun Banjarejo Tengah dengan 127 KK, 350 jiwa terdampak, dan Dusun Banjarejo Timur dengan 107 KK, 390 jiwa terdampak.

"Kita akan memberi bantuan berupa logistik serta bronjong untuk memperkuat bantaran sungai. Serta kami juga mengirimkan sejumlah paket bantuan berupa jirigen, tenda gulung, family kids, kebersihan masyarakat, selimut, tikar, matras, siap saji, makanan penambah gizi, masker bagi warga masyarakat terdampak," kata . Selain itu BPBD Pemprov Jatim bersama BPBD dan relawan juga mendirikan dapur umum. (tim)

Baca Juga: Khofifah Apresiasi Perajin Tenun Ikat Parengan Lamongan yang Tetap Eksis hingga Generasi ke-3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO