SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di tengah perkembangan Covid-19, kini di Jawa Timur hanya tersisa dua kabupaten yang masih berstatus zona hijau dengan nol kasus PDP maupun nol kasus positif Covid-19. Dua daerah tersebut adalah Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang.
Sore ini, Sabtu (11/4), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan juga Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono melakukan video conference dengan Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Bupati Sumenep Busyo Karim untuk berbagi resep tentang kondisi bagaimana dua daerah tersebut bisa bertahan hijau tanpa satu pun pasien PDP maupun positif Covid-19.
BACA JUGA:
- Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
- Raih SPM Awards 2024, Adhy Karyono: Jadi Motivasi dan Cambuk bagi Pemprov Jatim
- Khofifah Ajak GP Ansor dan Banom NU Lainnya Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
- Hadiri Rakornas PB 2024, Adhy Karyono: Indeks Risiko Bencana di Jawa Timur Terus Turun
"Pak Bupati Sampang dan Bupati Sumenep silakan menceritakan rahasianya bagaimana menjaga Sampang maupun Sumenep hingga saat ini menjadi dua daerah se-Jatim yang masih berstatus zona hijau," ucap Gubernur Khofifah mengawali video conference.
Secara bergantian, dua kepala daerah tersebut menceritakan kondisi daerahnya di tengah pandemik Covid-19. Sebagaimana diceritakan oleh Bupati Sampang Slamet Junaidi, pihaknya selama ini aktif melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kami aktif turun ke lapangan untuk memantau warga kami. Sore ini kami juga masih di lapangan, mobil kita sedang mogok tengah hutan karena kami dengar ada hajatan pernikahan, kami meminta supaya itu diundur saja setelah Covid-19 ini berlalu," kata Slamet Junaidi mengawali ceritanya.
Meski masih dalam zona hijau, ia mengatakan bahwa di Kabupaten Sampang, warga masyarakat yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada sebanyak 281 orang. Sedangkan yang berstatus sebagai Orang Dalam Risiko (ODR) ada sebanyak 10.000 orang. Para ODP maupun ODR ini yang kini dalam pengawasan ketat oleh Pemkab Sampang.
"Insyallah besok Senin kita panggil seluruhnya, kepala puskesmas, pustu, dan polindes, kami akan melakukan pendataan. Sekarang ini sudah ada sebanyak sepuluh ribu lebih warga kami yang sampai di desa-desa kita lakukan isolasi," kata Slamet Junaidi.
Dari mengumpulkan para kepala puskesmas tersebut, pemkab ingin agar mereka mendapatkan data riil ODR di Kabupaten Sampang. Yang nantinya mereka akan diminta untuk melakukan isolasi diri. Pemda juga akan hadir di sana untuk mencegah agar ODR tidak keluar rumah.
ODR di Kabupaten Sampang ini adalah warga pekerja migran yang mudik dari Malaysia. Mereka juga ada yang dari Spanyol serta Amerika. Oleh pemkab mereka diberikan prioritas untuk dilakukan monitoring.
“Adapun ODP kita di Sampang, kita selalu melakukan monitoring. Siang malam kita gerak bersama karena Gugus Tugas kita sampai desa,” tegas Slamet Junaidi.
Gugus Tugas yang sudah menjangkau sampai tingkat pedesaan tersebut diminta untuk menyediakan masker. Warga diminta untuk mengenakan masker dan dengan memberdayakan UKM, warga membuat masker mandiri dari kain dan dilapisi tisu dan akan dibeli pemerintah dengan anggaran dana desa. Sehingga dari masker ini juga bisa jalan perekonomian di tengah wabah corona.