SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membuka kembali dua pasar besar setelah 14 hari lalu ditutup sementara. Dua pasar besar tersebut yakni Pasar Kapasan yang terletak di Jalan Kapasan Kecamatan Simokerto, dan Pusat Grosir Surabaya (PGS), Jalan Raya Dupak nomor 1, Gundih, Raya Kecamatan Bubutan, Surabaya.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, rencananya kedua pasar tersebut akan dibuka besok, Sabtu (18/4). Karenanya, pemkot melakukan beberapa langkah sebelum akhirnya kedua pasar tersebut kembali dibuka.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Langkah yang pertama adalah melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan di dalam dan area luar sekitar pasar atau mal.
“Jadi, hari ini sampai malam nanti disemprot detail sampai ke dalam toilet dan daerah luar sekitarnya,” kata Agus Hebi di Kantor Balai Kota Surabaya, Jumat (17/4).
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Selanjutnya setelah pasar dibuka, akan diberlakukan pembatasan akses masuk dan keluar pasar untuk pengunjung maupun pedagang. Jika sebelumnya di Pasar Kapasan terdapat belasan pintu masuk, kini Agus memastikan akan diperkecil lagi menjadi enam pintu masuk dan keluar. Keenam pintu tersebut masing-masing diberikan fasilitas bilik sterilisasi dan alat pengukur suhu tubuh.
“Jadi, sebelum masuk pasar harus melewati bilik sterilisasi, baik pedagang maupun pembeli. Nanti ada petugas untuk mengukur suhu tubuh juga,” kata dia.
Selain itu, ia memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan membagi-bagikan masker dan hand sanitizer kepada para pedagang dan pembeli. Terutama untuk pedagang atau penjaga toko, kuli panggul, dan yang beraktivitas di dalam pasar tersebut.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
“Mereka masing-masing akan menerima dua masker dan satu botol hand sanitizer,” tegas dia.
Tidak berhenti sampai di situ, melihat antusias para pedagang yang segera ingin berjualan lantaran jelang memasuki Bulan Ramadhan, Hebi pun menegaskan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) terkait keamanan pasar dan memastikan protokol pemerintah untuk Covid-19 sudah dilakukan untuk warga di area pasar. Misalnya jika terdapat pedagang atau pembeli yang tidak menggunakan masker, maka dilarang untuk masuk kawasan pasar.
“Masker harus dipakai, kalau tidak memakai jangan berdagang. Begitu juga pembeli, kita juga cek temperatur yang masuk. Jika temperatur tubuhnya 38 derajat, nanti tidak diperbolehkan masuk ke dalam pasar,” jelasnya.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Sementara itu, Koordinator Protokol Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita berharap setiap toko memberi sekat plastik untuk memisahkan antara penjual dan pembeli. Sehingga tidak ada kontak fisik antara keduanya. Termasuk saat menerima uang kembalian.
“Jadi antara pembeli dan penjual ada batasnya. Jadi mereka tidak bersentuhan fisik. Lalu saat memberikan kembalian bisa pakai plastik kantong, tidak bersentuhan dengan uang. Paling penting selalu rajin cuci tangan dan pake hand sanitizer,” pungkasnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News