SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Mudik atau pulang kampung menjadi tradisi menjelang hari raya Idul Fitri yang berlangsung secara turun-temurun. Namun pada tahun ini, pemerintah mengimbau masyarakat tidak mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Tahun ini, warga Demak, Jawa Tengah yang merantau maupun menetap di Kota Surabaya pun dipastikan tidak mudik ke Demak. Pernyataan itu disampaikan sesepuh Ikatan Keluarga Demak (IKD) di Surabaya, Sukarjo.
Baca Juga: Urbaning for Center Studies Gelar Diskusi Bareng Anggota Dewan
"Iya, warga Demak yang ada di Surabaya untuk sementara tidak mudik dulu. Karena tetap mengikuti imbauan pemerintah, warga Demak orangnya manut," tutur Sukarjo, Sabtu (23/05/2020).
Purnawirawan Kolonel TNI AL ini mengungkapkan imbauan tidak mudik itu demi kebaikan bersama, mengingat Covid-19 itu tidak nampak dan tidak bisa dikira-kira keberadaannya.
Menurut Sukarjo, saat ini ada sekitar 10.000 kepala keluarga warga Demak di Surabaya. Angka itu berdasarkan data yang tercatat di IKD. Umumnya, warga Demak berprofesi sebagai pedagang atau wiraswasta, sebagian lagi menjadi penjahit pakaian.
Baca Juga: Jamaah Religi Al Fatimah dan Zahrotul Jannah Surabaya Minta Semua Pihak Sebarkan Pesan Damai
"Sejak ada wabah Covid-19, kami meniadakan kegiatan rutin seperti arisan dan kumpul-kumpul. Ini demi mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19," pungkas alumni Akabri '85 ini. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News