TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 membawa dampak bagi dunia, termasuk Indonesia. Bahkan FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian di bawah PBB) memberikan peringatan bahwa akibat pandemi ini, dunia akan mengalami krisis pangan.
Untuk itu, sebagai upaya mengantisipasi adanya potensi krisis pangan tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi pada musim kemarau guna mewujudkan ketahanan pangan di Desa Bangunjaya, Kecamatan Pakel, Kabupten Tulungagung, Minggu (7/6).
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Bersama Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono beserta Forkopimda Tulungagung, Gubernur Khofifah turun langsung melaksanakan tanam padi dengan sistem tanam jajar legowo dengan varietas inpari 42.
Seusai melakukan penanaman, Gubernur Khofifah mengatakan percepatan masa tanam kedua padi tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi krisis pangan akibat kemarau panjang dan adanya pandemi Covid-19 di paruh kedua tahun 2020.
"Gerakan percepatan tanam ini, menjadi momentum untuk kembali memperkuat kemandirian pangan kita," ungkapnya.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Dijelaskannya, percepatan tanam padi ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta pemerintah daerah yang menjadi lumbung pangan di daerah melakukan percepatan masa tanam.
Karenanya ia meminta kepada lima kabupaten yang menjadi lumbung pangan Jatim untuk melakukan percepatan masa tanam kedua padi. Kelima kabupaten tersebut antara lain, Kabupaten Tulungagung, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Jember.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Ini artinya, kelima daerah lumbung pangan Jatim tersebut juga menjadi penyangga bagi 16 provinsi di kawasan Indonesia Bagian Timur.
"Jawa Timur menjadi provinsi pengangga bagi 16 provinsi di Indonesia khususnya yang ada di bagian Timur, hampir 80 persen kebutuhan logistiknya disuplai dari Jawa Timur," terangnya.
Demi mendapatkan hasil yang optimal, Khofifah juga menugaskan kepada Kadistan Jatim bersama tim pertanian untuk terjun langsung melakukan monitoring masa tanam di masing masing wilayah yang menjadi lumbung pangan di Jatim.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Pihaknya berharap, dengan dimulainya masa tanam sampai dengan masa panen tidak ada gangguan. Sehingga hasil yang dituai produktif dan harganya juga kompetitif.
Sebagai informasi, Jatim merupakan salah satu wilayah berstatus lumbung pangan nasional. Saat ini memiliki luas panen pada semester I 2020 seluas 1.120.153 ha.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Sedangkan untuk produksi padi pada semester I ini diperkirakan mencapai 6.185.310 Ton GKG atau setara dengan 4.066.348 ton beras. Potensi konsumsi Jatim diperkirakan mencapai 2.133.143 ton beras. Sehingga pada Semester I 2020 ini surplus beras Jatim mencapai 1.933.205 ton beras.
Bupati Tulungagung Marwoto Birowo menjelaskan bahwa Tulungagung akan terus menjadi penyangga pangan di Jatim. Saat ini di Tulungagung memasuki jadwal kemarau basah, dimana seluruh aktivitas di persawahan melakukan cocok tanam dan panen kedua juga memanen Jagung.
Ia berharap, dengan dimulainya percepatan musim tanam kedua ini hasil yang didapatkan bisa lebih sukses dan mendapatkan hasil yang signifikan guna menunjang kebutuhan pangan nasional.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
Ditemui di sela-sela acara, Kadis Pertanian Prov. Jatim Ir. Hadi Sulistyo M.Si mengatakan, Kabupaten Tulungagung memiliki sasaran luas tanam 45.850 ha dalam Tahun 2020, ditargetkan pada Bulan Juni dapat terpenuhi tanam seluas 3.390 Ha.
Di lokasi tanam, tepatnya di Desa Bangunjaya memiliki area seluas 160 ha dengan total area tanam seluruh Kecamatan Pakel seluas 973 ha. Saat ini, varietas yang digunakan adalah Inpari 42, Inpari 16 dan Logawa.
Pihaknya meyakini, jika semua bersinergi dari pemerintah, petani dan stakeholder pangan di Jatim akan tercukupi. “Saya meyakini dan memiliki semboyan Jika Kita Bersama Pangan Tersedia,” ungkapnya.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Dalam kesempatan itu, Gubernur bersama Bupati Tulungagung berkesempatan meninjau penggilingan beras di Kelompok Tani (Poktan) Rejeki Makmur dengan stok gabah sebanyak 20-23 ton dengan stok beras mencapai 6 ton. Rombongan juga berkesempatan melihat peralatan seperti dryer dan RMU. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News