LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC) Lamongan membentuk Satgas Taat Protokol (STP) COVID-19. Tugasnya, mendisiplinkan masyarakat untuk taat protokol sehingga bisa produktif dan aman COVID-19.
STP COVID-19 yang merupakan gabungan lintas perangkat daerah ini mulai aktif mendisiplinkan masyarakat di Alun-alun, Minggu (7/6).
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Bupati Lamongan Fadeli didampingi Sekda Yuhronur Efendi mengatakan, hari pertama bertugas, STP COVID-19 memberikan peringatan kepada masyarakat yang tidak disiplin mengenakan masker dan melakukan physical distancing.
"Mereka terus sosialisasi dan memberikan masker bagi yang tidak membawa. Namun di minggu depan, jika masih ada yang tidak disiplin mengenakan masker, akan dilarang masuk fasilitas umum seperti di Alun-alun," ujarnya.
GTPPC Lamongan tidak hanya mendisiplinkan dengan membentuk STP COVID-19. Namun juga menambah fasilitas cuci tangan dengan sabun di berbagai fasilitas umum seperti di alun-alun.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
STP COVID-19 ini melengkapi fungsi relawan desa bersama TNI-Polri di Kampung Tangguh Tanggap Covid-19 yang sudah dibentuk di seluruh desa zona merah.
"Di Kampung Tangguh Tanggap Covid-19, masyarakatnya wajib taat protokol kesehatan. Wajib memakai masker jika keluar rumah, rajin cuci tangan memakai sabun, dan menerapkan physical distancing," terang Fadeli
"Pengetatan disiplin protokol kesehatan di fasilitas umum ini merupakan fase selanjutnya dari adaptasi Lamongan menuju New Normal," sambungnya.
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Sebelumnya ASN Lamongan sudah masuk secara penuh, tidak ada yang work from home (WFH), sehingga pelayanan publik kembali optimal.
Di sisi lain, GTPPC Lamongan sejak awal sudah mengantisipasi perluasan ruang isolasi. Sehingga sudah disiapkan fasilitas isolasi selain rumah sakit rujukan di RSUD dr Soegiri. Yakni di Puskesmas Karangkembang, Puskesmas Deket, dan Rusunawa.
Serta kini sebentar lagi akan dioperasionalkan fasilitas isolasi rumah sakit darurat COVID-19 yang merupakan pengembangan dari RSUD dr Soegiri dengan kapasitas 75 bed karantina dan 7 bed isolasi.
Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH
Bangunan yang dilengkapi ruang bertekanan negatif dan High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter tersebut saat ini progress pengerjaannya sudah 98,5 persen. (qom/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News