SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendorong Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur serta Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur agar disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Ini harus saya lakukan supaya ekonomi kota tetap berjalan. Karena itu saya membutuhkan support dan dukungan untuk bisa kita disiplin dan menjaga protokol kita secara ketat,” kata Risma saat menggelar sosialisasi melalui video conference (vidcon) bersama pengelola pusat perbelanjaan, Rabu (10/06).
BACA JUGA:
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau Bencana di Perbatasan Kota
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap, pengelola pusat perbelanjaan ataupun pengusaha restoran dan cafe disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Namun begitu, hal yang paling penting adalah mengubah kebiasaan pengunjung atau konsumen agar mau disiplin.
“Tapi yang berat mungkin merubah kebiasaan. Namun kita harus yakin bahwa semua itu bisa kita lakukan,” katanya.
Menurutnya, jika para pengusaha tidak disiplin dan mengabaikan protokol kesehatan, ia takut penularan Covid-19 bisa saja terjadi di lingkup usaha. Sehingga hal ini dapat berimbas pada ditutupnya sektor usaha yang berdampak pula pada ekonomi yang tak berjalan.
“Yang harus kita lakukan adalah disiplin untuk aturan protokol kita. Kalau kita mau tidak lockdown, maka kita harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” jelasnya.
Ia menyebut, permasalahannya adalah Pemkot Surabaya tidak bisa memantau setiap pengunjung mal atau restoran yang datang. Makanya, ia meminta dukungan pengelola pusat perbelanjaan dan restoran itu untuk bekerja sama dalam menerapkan protokol kesehatan.