SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendorong Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur serta Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur agar disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Ini harus saya lakukan supaya ekonomi kota tetap berjalan. Karena itu saya membutuhkan support dan dukungan untuk bisa kita disiplin dan menjaga protokol kita secara ketat,” kata Risma saat menggelar sosialisasi melalui video conference (vidcon) bersama pengelola pusat perbelanjaan, Rabu (10/06).
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap, pengelola pusat perbelanjaan ataupun pengusaha restoran dan cafe disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Namun begitu, hal yang paling penting adalah mengubah kebiasaan pengunjung atau konsumen agar mau disiplin.
“Tapi yang berat mungkin merubah kebiasaan. Namun kita harus yakin bahwa semua itu bisa kita lakukan,” katanya.
Menurutnya, jika para pengusaha tidak disiplin dan mengabaikan protokol kesehatan, ia takut penularan Covid-19 bisa saja terjadi di lingkup usaha. Sehingga hal ini dapat berimbas pada ditutupnya sektor usaha yang berdampak pula pada ekonomi yang tak berjalan.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
“Yang harus kita lakukan adalah disiplin untuk aturan protokol kita. Kalau kita mau tidak lockdown, maka kita harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” jelasnya.
Ia menyebut, permasalahannya adalah Pemkot Surabaya tidak bisa memantau setiap pengunjung mal atau restoran yang datang. Makanya, ia meminta dukungan pengelola pusat perbelanjaan dan restoran itu untuk bekerja sama dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Karena pengunjung tidak bisa saya pantau seperti warga dalam kantong (ODP) yang kami awasi day per day. Karena itu atas inisiatif Pak Kapolda itu ada kampung tangguh yang kita buat sekarang ini. Nah, karena itu ada ide dari Pak Kapolrestabes bahwa kita bisa membuat Mal Tangguh Surabaya,” jelasnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Presiden UCLG Aspac ini juga menyatakan bahwa upaya tersebut adalah salah satu bentuk investasi masa depan. Dengan cara tetap disiplin seperti ini, maka roda perekonomian di Surabaya bisa tetap berjalan.
“Sebetulnya ini tantangan ke depan. Ayo kita bersama-sama harus yakin bahwa kita bisa melakukan ini. Kepercayaan ini kita jaga penuh dan seluruh elemen masyarakat harus mengerti protokol kesehatan ini dengan sempurna,” paparnya.
Dia mencontohkan, seperti di pusat perbelanjaan, akses jalan itu bisa dibuat one way (satu arah) serta konsumen juga diwajibkan saling jaga jarak. Selain itu, di kasir atau tempat pembayaran bisa pula dilengkapi dengan tirai plastik untuk pembatas antara penjual dan pembeli.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
"Di samping itu, setiap pengunjung diwajibkan menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum memasuki area pusat perbelanjaan," sebutnya.
Ia menambahkan, bahwa peranan pengelola pusat perbelanjaan dan restoran ini akan menentukan bagaimana kondisi perekonomian Kota Surabaya ke depan. Khususnya di tengah menghadapi pandemi Covid-19. Makanya, Wali Kota Risma meminta dukungan semuanya agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Peranan Bapak Ibu sekalian yang akan membentuk kota ini jadi seperti apa. Ayo kita sama-sama menjaga kota ini. Kalau kita tidak bisa pertahankan, maka kota ini akan berubah,” pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News