Muhadjir Effendy: Ide Serba Tangguh Bisa Diimplementasikan ke Daerah Lain

Muhadjir Effendy: Ide Serba Tangguh Bisa Diimplementasikan ke Daerah Lain Wali Kota Risma menjadi salah satu kepala daerah yang memaparkan berbagai inovasinya dalam menangani pandemi Covid-19, Jumat (19/6). foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi salah satu kepala daerah untuk memaparkan berbagai inovasinya dalam menangani pandemi Covid-19, Jumat (19/6). Melalui video conference (vidcon). acara ini diikuti oleh beberapa menteri, gubernur, wali kota, dan bupati.

Hal itu memang diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy sebagai tindaklanjut dari kunjungannya ke rumah dinas Wali Kota Surabaya belum lama ini.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Pada kesempatan itu, Risma memaparkan berbagai macam upaya dalam menangani Covid-19. Mulai dari pendataan dan memetakan klaster-klaster, menampung pasien yang hasil rapid tesnya reaktif di hotel untuk diisolasi, menyulap Hotel Asrama Haji menjadi ruang isolasi bagi pasien Covid-19 dengan status sebagai orang tanpa gejala (OTG), sampai mendapat bantuan dari Badan Intelijen Nasional (BIN) dan BNPB berupa pinjaman unit mobil Laboratorium PCR.

“Kita kerja sama dengan lima hotel di Surabaya untuk menampung warga yang hasil rapidnya reaktif sambil menunggu hasil swab,” kata Risma di Balai Kota.

Ia menjelaskan setelah itu, jika hasil tes swab dinyatakan positif dengan catatan tanpa gejala apapun, maka pasien akan diisolasi di Hotel Asrama Haji Sukolilo, sedangkan untuk pasien yang memiliki gejala dan keluhan maka langsung dirawat di rumah sakit rujukan maupun non rujukan di Kota Pahlawan.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

“Kalau OTG mereka kita bawa ke Hotel Asrama Haji. Tapi kalau ada gejala ditempatkan di rumah sakit,” lanjut dia.

Sementara itu, bagi warga atau pasien yang memilih rawat jalan isolasi mandiri di rumah masing-masing, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membentuk 1.339 Kampung Tangguh Wani Jogo dengan melibatkan warga setempat untuk saling menertibkan wilayah masing-masing. Terutama jika di daerahnya terdapat warga yang terkonfirmasi Covid-19.

“Jadi masyarakatlah yang menjaga mereka (pasien) selama isolasi mandiri. Misalnya warga Wani Ngandani (negur). Masyarakat itu akan negur ketika ada tetangganya yang tidak menggunakan masker misalnya itu,” ungkap dia.

Baca Juga: Benarkah Nasi Jagung Lebih Sehat dari Nasi Putih? Ini Penjelasannya

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini mengungkapkan ia bersama jajarannya juga memberikan permakanan, vitamin, telur rebus, dan minuman tradisional berupa (pokak) setiap harinya kepada sejumlah warga dengan status orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG) serta yang terkonfirmasi.

“Kami juga memberikan semua itu 3 kali sehari. Kita bagikan bagi telur, pokak dan satu emplek (kaplet) vitamin,” papar dia.

Bahkan, Presiden UCLG Aspac ini juga menjelaskan saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 di seluruh elemen. Seperti misalnya mal tangguh, restoran tangguh, pasar tangguh. 

Baca Juga: Zanariah Dampingi Menko PMK Resmikan Gedung KH Soedja RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri

Tidak hanya itu, yang saat ini sedang dipikirkan Risma adalah menyiapkan protokol kesehatan di bidang pendidikan. “Protokolnya bukan hanya di sekolah saja. tetapi mulai dari berangkat, tiba di sekolah, ke toilet hingga pulang sampai tiba di rumah masing-masing,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy mengungkapkan para wali kota atau kepala daerah yang diundang dalam vidcon ini dinilai memiliki pengalaman tentang bagaimana cara mengatasi situasi di tengah pandemi Covid-19.

“Kami mengundang beberapa Wali Kota berdasarkan dialog saya, kesimpulannya kepala daerah ini memiliki pengalaman bagaimana mengatasi situasi yang sangat menekan dan sulit dengan segala kelebihan dan kekurangannya,” kata Muhadjir Effendy mengawali sambutannya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Bahkan, setelah Risma memberikan paparan dengan detail, Menteri Muhadjir Effendy mengakui bahwa paparan dari Wali Kota Risma itu sangat komprehensif. Terutama dalam mengembangkan ide serba tangguh. Menurut dia, ide tersebut dapat diimplementasikan dan dilanjutkan ke berbagai daerah lain.

“Ide serba tangguh saya kira merupakan bentuk implementasi dari gugus tugas yang sangat baik untuk dilanjutkan di daerah yang lain. Apa yang disampaikan juga komprehensif,” pungkasnya. (ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO