SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Demi melindungi kondisi kesehatan ibu hamil agar benar-benar bebas dari Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar tes swab yang ditujukan kepada ibu hamil di Usia Kehamilan (UK) 37 minggu.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya pada Selasa (14/7/2020) kemarin. Setidaknya ada 150 orang peserta ibu hamil yang mengikuti tes swab ini dari berbagai puskesmas se-Surabaya.
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
“Kemarin ibu hamil jumlahnya ada 150 orang yang kami swab. Mereka langsung kami swab tidak menunggu rapid test. Jadi yang swab ini bukan dari hasil rapid test reaktif lho ya,” kata Feny, sapaan lekat Febria Rachamanita di Balai Kota Surabaya, Rabu (15/7/2020).
Ia menjelaskan, berdasarkan data Dinkes Kota Surabaya sampai dengan minggu pertama pada Juli 2020, jumlah UK 37 minggu mencapai 667 orang. Dari jumlah tersebut, nantinya akan dilakukan tes swab secara bertahap.
“Kami menggunakan mobil PCR dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk tes swab-nya. Supaya hasilnya segera diketahui ibu hamil,” jelasnya.
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
Nantinya, kata Feny, setelah melewati tes swab ini, ibu hamil juga akan di-swab kembali saat UK masuk ke minggu 39 atau menjelang persalinan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan program Pemkot Surabaya agar dapat memetakan ibu hamil harus melahirkan di mana.
“Kemarin kan kita petakan mereka (ibu hamil) harus lahir di mana. Jika lahir di rumah sakit untuk ibu hamil yang probable, maka kami siapkan rumah sakit yang dapat menangani ibu hamil dengan status probable Covid-19. Begitu pun sebaliknya,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan ini pun memaparkan, ada 29 rumah sakit di Surabaya yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya melalui Jamkesmas Nonkuota. Kemudian, untuk rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS, berjumlah 42 rumah sakit.
Baca Juga: Untuk Imbangi Produksi Ikan Tangkap Jatim yang Tinggi, Khofifah: Pasar Pabean Butuh Peningkatan
“Untuk ibu hamil tergantung jaminannya menggunakan BPJS atau Jamkesmas. Bisa dipilih sesuai dengan jaminan kesehatannya,” rincinya.
Kemudian, Feny menyebut, khusus untuk ibu hamil probable Covid-19, ada sembilan rumah sakit yang sudah disiapkan untuk tempat persalinan. Di antaranya, RSU dr. Soetomo, RSUD dr. Moh Soewandhie, RS Unair, RS Royal, RS Husada Utama, RS PHC, RSU Haji, RSUD Bhakti Dharma Husada, dan RSAL dr. Ramelan.
“Kalau untuk pasien dengan risiko sangat tinggi dengan NICU level 3, ada enam rumah sakit, yakni RSU dr. Soetomo, RSUD dr. Moh Soewandhie, RS Unair, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), dan RSAL dr. Ramelan dan RSU Haji,” pungkasnya. (ian/zar)
Baca Juga: Otak Penyekapan 12 Perempuan di Sememi Lolos, Penjaga Rumah Ditindak Tipiring
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News