Petrokimia Gresik Gelar Penyemprotan Massal Phonska Oca di Banyuwangi

Petrokimia Gresik Gelar Penyemprotan Massal Phonska Oca di Banyuwangi Staf Perwakilan Daerah Penjualan Petrokimia Gresik Bersama Aparat dan Pemkab Banyuwangi Sebelum Melakukan Penyemprotan Massal Phonska Oca.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi menggelar penyemprotan massal NPK dan organik cair Phonska Oca pada lahan budidaya padi seluas 20 hektare di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (22/7).

Direktur Utama Rahmad Pribadi menyatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya perusahaan untuk memperkuat sektor produksi pertanian dalam negeri di tengah wabah Covid-19. Di mana intensifikasi pertanian menjadi salah satu strategi untuk menggenjot produktivitas tanaman pangan di tengah ancaman krisis pangan.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024

Dalam kegiatan itu, juga menghadirkan klinik pertanian, yaitu melalui Mobil Uji Tanah untuk konsultasi pemupukan dan anak perusahaan (Petrokimia Kayaku dan Petrosida Gresik) untuk pengendalian hama.

Sehingga pengawalan Petrokimia Gresik menjadi lengkap, mulai dari kawalan teknis pemupukan hingga pengendalian hama. "Kegiatan ini kami laksanakan secara beruntun di enam kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan sosialisai dan edukasi serupa di berbagai daerah lainnya," ujar Rahmad.

Sementara penggunaan Phonska Oca, lanjut Rahmad, merupakan upaya untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui peningkatan produktivitas tanaman sekaligus perbaikan kondisi tanah.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Hal itu sangat penting mengingat berdasarkan data Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun 2018, setidaknya 70 persen dari 8 juta hektare lahan sawah di Indonesia kurang sehat. Artinya, sekitar 5 juta hektare lahan sawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah.

Kondisi itu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan anorganik dan pestisida yang berlebihan dalam jangka panjang yang menyebabkan kandungan bahan organik dalam tanah terdekomposisi dan semakin sedikit. 

"Untuk itu melalui kegiatan ini, Kami juga ingin meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya penggunaan organik, dalam hal ini adalah Phonska Oca," terang Rahmad.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Phonska Oca merupakan gabungan antara majemuk NPK dan organik dalam bentuk cair, dengan kandungan C-Organik minimal 6 persen, unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan diperkaya unsur mikro serta mikroba yang sangat bermanfaat untuk tanaman.

Dengan demikian, Phonska OCA dapat menjadi solusi praktis bagi petani. Di mana kandungan majemuk berfungsi untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan organik dapat memperbaiki kandungan hara pada tanah.

Phonska Oca telah melewati uji laboratorium di lembaga penelitian dan uji coba aplikasi di berbagai daerah. Selain tanaman padi, Phonska Oca juga dapat digunakan pada tanaman hortikultura. "Berdasarkan hasil uji coba di berbagai daerah, Phonska Oca terbukti mampu mendongkrak produktivitas tanaman hortikultura hingga 61 persen," jelas Rahmad.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Uji coba pada tanaman bawang merah di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu aplikasi Phonska Oca mampu meningkatkan produktivitas sebesar 53,51 persen (dengan total panen 22,01 ton/ha), pada kentang di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu juga meningkatkan produktivitas hingga 25,37 persen (16,11 ton/ha).

Sedangkan produktivitas cabai di Desa Kendal Payak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang terdongkrak sampai 61,83 persen. (8,84 ton/ha), dan uji coba pada tanaman kedelai di Desa Dadaprejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu sukses meningkatkan produktivitasnya sebesar 13,79 persen (0,99 ton/ha).

Rahmad mengajak kepada seluruh petani di Indonesia untuk menerapkan pemupukan berimbang. Yaitu, perpaduan organik dan anorganik sesuai dosis yang dianjurkan.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Tujuannya, agar produktivitas pertanian dapat meningkat dan kelestarian alam tetap terjaga. "Kami mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama mendorong penerapan organik dan pemupukan berimbang demi keberlanjutan pertanian," pungkas Rahmad. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO