Tak Ada Akses Internet, SDN Gunungsari 04 Kota Batu Gelar KBM Tatap Muka

Tak Ada Akses Internet, SDN Gunungsari 04 Kota Batu Gelar KBM Tatap Muka Selama KBM, anak didik maupun guru menerapkan protokol kesehatan.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Gara-gara tak terjangkau jaringan internet, guru-guru SDN Gunungsari 04 Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terpaksa menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melalui tatap muka dengan siswanya. Sejak merebaknya pandemi Covid-19, sekolah ini meliburkan kegiatan KBM. Namun bulan Juli ini, para siswa-siswi sudah masuk lagi.

"Ketika sekolah di daerah lain mulai menjalankan KBM daring, sekolah kami tetap diliburkan karena terkendala sinyal internet. Jangankan sinyal internet, sinyal televisi saja tidak bisa diterima di dusun ini," ujar Kepala SDN Gunungsari 04, Drs. Indaryanto, Kamis (30/7).

Baca Juga: Hapi Latih Siswa SMA/SMK Produksi Rak Sampah dari Baja Ringan

Ia menjelaskan, SDN Gunungsari 04 berada di Dusun Brau yang merupakan perkampungan di Desa Gunungsari Kota Batu. Dusun ini memiliki keunikan topografi dibanding dusun lainnya, karena berada di sebuah lembah di kawasan pegunungan Kota Batu.

Akibatnya, dusun ini kesulitan mendapatkan sinyal internet sehingga sekolah yang ada di sana tak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem daring atau online. Guna mencegah ketertinggalan pelajaran lebih jauh, pihak sekolah memutuskan tetap menyelenggarakan KBM tatap muka di sekolah.

Sebagai sekolah yang berada di lembah pegunungan, tak banyak murid yang bersekolah di SDN Gunungsari 04. Dari semua kelas yang ada, mulai kelas 1 sampai kelas 6, hanya ada 44 siswa saja.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Tanggulangi Bencana, BPBD Kota Batu Gelar Pelatihan SPAB

"Untuk kelas 1 kita memiliki 9 siswa, kelas 2 ada 7 siswa, kelas 3 ada 7 siswa, kelas 4 ada 8 siswa, kelas 5 ada 8 siswa, dan kelas 6 hanya ada 5 siswa," jelas Indaryanto.

Adapun keputusan untuk kembali menggelar KBM tatap muka ini juga mempertimbangkan keluhan dan permintaan dari komite sekolah. Karena anak- anaknya terlalu lama libur dan selama lebih dari 4 bulan tidak memiliki kegiatan sama sekali.

"Ketika berada di rumah, anak-anak ini juga tidak ada yang memantau dan mengawasi. Karena kebanyakan orang tua mereka bekerja sebagai peternak, buruh tani, dan kuli. Karenanya, daripada berada sendiri di rumah, akhirnya komite meminta agar sekolah dibuka lagi," tambah Indaryanto.

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Beri Kejutan untuk Sugiat, Guru Inspiratif di SDN Sumbergondo 2

Ia pun segera melaporkan permintaan komite ini kepada Pengawas di Dindiknas Kota Batu. Setelah mendapatkan izin, akhirnya pada bulan Juli ini SDN Gunungsari 04 memulai KBM tatap muka.

Dalam pelaksanaannya, setiap kelas mendapatkan jatah KBM dua hari sekali. Untuk kelas 1 dan 2 mendapatkan giliran hari Senin dan Kamis, kelas 3 dan 4 hari Selasa dan Jumat, dan kelas 5 dan 6 hari Rabu dan Sabtu. Selain itu durasi KBM juga dipangkas sebanyak 1,5 jam setiap harinya.

Baca Juga: Harapan Pj Wali Kota Batu saat Kunjungi SD dan Tinjau Posyandu

Selama KBM, anak didik maupun guru juga menerapkan protokol kesehatan. Mulai penggunaan masker, hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, dan jaga jarak.

"Selain itu setiap harinya kita juga menyediakan jam istirahat yang digunakan untuk berolah raga sambil berjemur, serta makan bersama dari bekal yang dibawa dari rumah," ujar guru kelas 3, Anggun Widyanto. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO