SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar video conference (vidcon) dengan para pedagang serta perwakilan masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Gunung Anyar. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma membahas penurunan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan, khususnya kawasan Gunung Anyar.
Wali Kota Risma mengatakan, saat ini kondisi Surabaya sudah lebih baik dari sebelumnya. Hal itu diungkapkannya berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bahwa wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
“Di mana kondisi Surabaya sudah hijau yang artinya penularannya kita sudah rendah. Lalu yang sembuh sudah banyak,” kata Wali Kota Risma di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Sabtu (01/08).
Sembari menunjukkan peta, Risma menjelaskan bahwa wilayah Gunung Anyar yang dilakukan pemblokiran lokal ke arah Pondok Candra akan dibuka. Hal itu penting dilakukan supaya masyarakat dapat mengaktifkan kembali usahanya. Namun begitu, ia juga berharap kepada warga di sana agar lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Saya membuka ini supaya masyarakat bisa aktif kembali dengan usahanya. Jadi mohon untuk dipatuhi jangan terjadi hal yang tidak diinginkan,” pesannya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Bahkan untuk mendukung upaya itu, Risma memastikan bakal terus mengembangkan protokol kesehatan yang sudah ada. Seperti membuat protokol di bengkel, serta kawasan perdagangan. Oleh karena itu, Presiden UCLG Aspac ini akan membagikan peralatan-peralatan baik di pasar maupun pertokoan.
“Akan saya tata itu. Saya beri tirai plastik, nampan untuk transaksi. Kemudian wastafel di titik-titik keramaian. Saya berharap nanti kita bisa menata pasar sperti pasar-pasar yang lain,” jelasnya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini meminta agar warga mengoptimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo untuk menekan angka penyebaran. Ia juga berpesan kepada camat serta jajaran terkait untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
“Mohon untuk saling mengingatkan satu sama lain. Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, dijaga jaraknya kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker boleh tidak dilayani,” paparnya.
Di akhir paparannya, ia juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan. Menurutnya, saat ini orang yang terlihat sehat bisa membawa virus tersebut.
“Karena yang sakit itu tidak selalu di rumah. Tetapi bisa dia tidak kelihatan sakit. Tapi dia carier atau pembawa,” pesannya. (ian/rev)
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News