Curhat pada Rizal Ramli, Cakra Buana: Pemerintah Gagal, Kita yang Malu

Curhat pada Rizal Ramli, Cakra Buana: Pemerintah Gagal, Kita yang Malu Tokoh nasional Dr. Rizal Ramli menerima Anggota Satgas Nasional Cakra Buana dan sejumlah pengurus ormas Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Laskar Adat Betawi (LAB) di kantornya. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anggota Satgas Cakra Buana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan () dan beberapa pengurus ormas Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Laskar Adat Betawi (LAB), menyambangi kediaman tokoh nasional, (RR) di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. 

Para kader partai politik berlambang banteng gemuk dengan mata merah dan mulut putih itu menyampaikan curhatan hati (curhat) terhadap persoalan bangsa yang terjadi belakangan ini.

Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024

Kepala Satgasus DKI Cakra Buana, Kadiman Sutedy mengatakan, meski Cakra Buana secara organisasi belum menyatakan sikap mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, tetap tak bisa dipungkiri bahwa banyak anggota yang sudah merasa resah dengan kondisi bangsa sekarang ini. 

Bahkan, sambung pria yang karib disapa Yongki ini, tidak sedikit juga para kader yang kecewa dengan banyaknya kebijakan Presiden Jokowi yang tak sesuai dengan komitmennya.

"Anggota Cakra Buana ini dari kalangan akar rumput yang benar-benar merasakan susahnya hidup akibat ekonomi yang carut marut. Saat kampanye kan Pak Jokowi berkomitmen akan sejahterakan rakyat. Tapi, sekarang mana komitmennya? Malah iuran BPJS dinaikin, lapangan pekerjaan gak ada, harga kebutuhan pokok semakin mahal, TDL naik. Pak Jokowi malah sibuk membangun dinasti politik, menyiapkan anak dan mantunya serta iparnya sebagai pimpinan daerah ketimbang perhatikan rakyatnya sendiri," keluh Yongki sesuai keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (3/8).

Baca Juga: Respons Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri soal Sejumlah Oknum Ngaku Kader dan Dukung Deny-Mudawamah

Yongki pun mengaku, kegagalan Pemerintah Jokowi dalam mengurus negara membuat para anggota Cakra Buana sebagai garda terdepan pemenangan Jokowi sejak Pilkada DKI Jakarta hingga Pilpres merasa malu pada rakyat yang telah diajak untuk memilih Jokowi.

"Banyak Anggota Cakra Buana yang sering diolok-olok oleh saudara dan tetangganya akibat kegagalan Pemerintah dalam sejahterakan rakyat. Nah, apakah pejabat-pejabat merasakan itu? Kan nggak," tegas Yongki.

Yongki merasa khawatir bila kondisi ekonomi yang memburuk seperti sekarang ini terus berkelanjutan akan menimbulkan amuk massa. Bila hal itu terjadi, menurut Yongki, tentunya yang akan menjadi sasaran adalah akar rumput pendukung setia dan Jokowi.

Baca Juga: Usai ​Dibentuk, Ketua DPRD Kota Batu Minta Komisi Langsung Bekerja Sesuai Tupoksi

"Jujur, kita khawatir sekali bila rakyat marah, karena kita nantinya yang akan menjadi sasaran," tukas Yongki.

Untuk itu, Yongki mengaku, tujuannya bersama anggota Cakra Buana untuk menemui ekonom senior adalah meminta solusi dalam memecahkan permasalahan bangsa dan mengantisipasi hal-hal buruk yang kemungkinan terjadi. Karena, imbuh Yongki, memiliki pengalaman dan bukti dalam membalikkan perekonomian Indonesia yang buruk menjadi lebih baik saat era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Sejarah mencatat bahwa ketika menjabat Menko Ekuin di era Pemerintah Gus Dur pernah membangkitkan kembali perekonomian Indonesia dari keterpurukan. Kalau perlu, kita meminta Bang Rizal memimpin perubahan ke arah Indonesia yang lebih baik," tukas Yongki.

Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok

Dalam kesempatan yang sama, melihat Cakra Buana dan Laskar Betawi memiliki beban moril kepada masyarakat, hanya karena sempat membantu Jokowi maju, namun kemudian kinerja pemerintahan amburadul terutama di saat menangani pandemik Covid-19.

"Jadi mereka ada beban moral, beban historis, sudah membantu Jokowi jadi gubernur dan presiden ternyata ngurusin rakyat enggak becus, karena hatinya sudah enggak sama rakyat lagi," tutur penasihat Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) ini.

Karena itu, Menko Ekuin era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini berharap agar Jokowi bisa mendengar suara-suara kecil masyarakat yang harus diutamakan dalam proses menuju cita-cita negara dan bangsa.

Baca Juga: Politisi PDIP Ungkap Alasannya Pilih Pasangan MUDAH di Pilbup Pasuruan 2024

"Sebetulnya sederhana yang diminta rakyat. Satu, berpihak dong sama rakyat apapun keputusannya. Kedua, jujur, jangan suka bohong. Itu aja. Otomatis nanti terbangun apa yang ingin rakyat cita-citakan," pungkas ekonom yang di Jawa Timur akrab disapa Gus Romli tersebut. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kembalikan Formulir Bacabup ke PDIP Situbondo, Rio Patennang Berharap Wakilnya dari PDIP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO