MALANG, BANGSAONLINE.com - Masker memiliki efektivitas sampai 60 persen untuk mencegah penularan Covid-19 atau virus corona. Oleh sebab itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan membiasakan menggunakan masker, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian bersama Gubernur Khofifah meluncurkan Gerakan 26 Juta Masker yang dimulai di Kab. Malang, Kota Malang, dan Kota Batu dan kabupaten - kota lainnya se-Jawa Timur pada Jum'at (7/8) siang.
Gerakan pembagian masker yang juga berkolaborasi dengan Ketua Tim Penggerak PKK Nasional Ibu Tri Tito Karnavian ini dimulai di Pendopo Kab. Malang dan berlanjut di beberapa titik. Titik-titik tersebut di antaranya, Kampung Heritage Kauman Kab. Malang, Desa Mulyo Agung, Kecamatan Dau, dan Kampung Ekologi Temas Kota Batu.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Tercatat sampai dengan kemarin ada 26 juta masker yang siap untuk dibagikan kepada seluruh elemen baik warga Jawa Timur maupun yang sedang berkunjung ke Jawa Timur," ungkap Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan siang ini.
26 Juta masker kain ini juga merupakan total gabungan dari Kab/Kota seluruh Jatim yang masing-masing menyiapkan jumlah yang berbeda.
Pemprov Jatim sendiri menyiapkan 4,5 juta masker. Kemudian Kabupaten Malang dua juta masker dan Kota Malang dengan 1,5 juta masker. Sementara Kabupaten/Kota lainnya menyiapkan masing-masing lima ratus ribu masker kain.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Khofifah menuturkan, kegiatan bagi-bagi masker ini akan dilanjutkan dalam beberapa waktu ke depan. Dengan harapan masyarakat makin sadar dan mawas diri di era new normal, ada adaptasi baru yang harus dilakukan. Hal ini juga merupakan bentuk perlindungan bagi masyarakat.
"Dengan menggunakan masker kita tidak menularkan dan juga jangan sampai tertular," imbuhnya.
Sementara Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menjelaskan dengan menggunakan masker, kurva penularan Covid-19 menurun 50-60 persen. Penurunan tersebut bisa terjadi apabila masyarakat menggunakan masker dengan cara yang benar. Oleh sebab itu, saat pembagian masker kepada masyarakat secara gratis, Mantan Kapolri meminta agar masyarakat diajarkan juga cara memakai masker dengan baik dan benar. "Masker jangan dipakai dibawah hidung atau dibawa mulut, tapi digunakan untuk menutupi hidung dan mulut," ungkapnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Menurut dia, PKK harus turun sampai ke RT RW, sampai ke rumah-rumah door to door.
Dijelaskan, penularan Covid-19 bisa melalui droplet dan aerosol. Penyebaran Covid-19 melalui percikan droplet terjadi pada saat orang batuk, dan bersin yang menyembur mengandung droplet kemudian ada juga aerosol yang bentuknya lebih kecil dan tidak jatuh tapi terbang kemana mana.
"Oleh sebab itu, apabila ada kegiatan yang diselenggarakan di tempat terbuka saya mendukung penuh karena otomatis terdapat sirkulasi udara. Kalau di tempat tertutup, aerosol bisa berputar putar di tempat tersebut dan memiliki potensi lebih besar," ungkapnya.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Terkait pembagian masker secara gratis yang diselenggarakan pemerintah daerah, Mendagri menghimbau agar tidak hanya menggunakan dana APBD saja, tapi juga harus melibatkan pihak swasta. Apabila pihak swasta dilibatkan, maka upaya dalam penyebaran masker akan lebih cepat dilakukan, sehingga potensi angka penurunan Covid-19 semakin mungkin terjadi.
"Dengan ikut sertanya masyarakat maka semangat kegotong royongan disaat menghadapi Pandemik Covid-19 terwujud," tambahnya.
Dalam pembagian masker kepada masyarakat, Tito sapaan akrab Mendagri mengharapkan organisasi lain ikut serta didalamnya. Diantaranya Ibu-ibu Bhayangkari, Persit, Dharma Wanita, Muslimat NU, dan PKK.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Oleh karena itu dicari kader-kader yang berani, dan usianya kira-kira di bawah 50 tahun. Kemudian kader yang diperbantukan yang tidak memiliki penyakit komorbid atau penyakit bawaan," pesan Menteri Tito.
Turut hadir dalam launching siang itu, Jajaran Forkopimda Jatim, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Bupati Malang Sanusi, Wali Kota Malang Sutiaji, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, serta Kepala OPD di jajaran Pemprov dan Pemkab Malang. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News