SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini blusukan memantau aktivitas pengerukan lumpur di Sungai Jalan Baruk Utara I, Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya, Selasa (11/8/2020).
Pengerukan di sungai yang membentang dari Wonorejo Timur hingga Ketintang Baru ini dilakukan untuk mengantisipasi meluapnya aliran air ketika curah hujan tinggi.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Adapun untuk mempercepat proses pengerukan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya mengerahkan dua unit alat berat berupa ekskavator beserta beberapa mobil dump truck.
Pantauan di lokasi, Wali Kota Risma tampak sesekali memberi arahan kepada operator ekskavator menggunakan kedua tangannya dan handy talky. Beberapa unit dump truck pun disiapkan untuk mengangkut lumpur-lumpur hasil pengerukan. "Terus keruk ke bawah, ke bawah lagi, oke tarik lumpurnya," kata dia saat memberi aba-aba kepada operator ekskavator.
Dengan mengenakan sepatu boot warna pink dan kemeja hitam motif batik, Risma tampak tak canggung berada di bantaran sungai untuk melihat langsung alat berat bekerja melakukan pengerukan. Bahkan, ia juga sempat blusukan di bantaran sungai belakang Universitas Dinamika untuk memantau aliran air.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Puluhan Satgas PU beserta jajaran Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) juga tampak berada di lokasi. Mereka pun bersiap membersihkan sisa-sisa pengerukan lumpur itu. Tak lupa, sampah atau kotoran yang berada di bantaran tepi sungai juga turut dibersihkan. "Itu tolong juga dibersihkan sampah-sampahnya," kata Risma saat memberikan instruksi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, menjelang musim hujan, Risma menginstruksikan agar sungai atau saluran air dilakukan pengerukan. Salah satunya di aliran Sungai Wonorejo.
"Jadi, pengerukan mulai pompa Wonorejo I (Rungkut Megah Raya) sampai hilir (Pompa Wonorejo II). Nah, yang di hilir itu sudah kita keruk. Jadi yang kita keruk sekarang dari pompa Wonorejo I menuju pompa Wonorejo II," kata Erna.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Ia menjelaskan, case aliran sungai ini membentang panjang melintasi beberapa kawasan. Mulai Wonorejo Timur, Rungkut, Tenggilis Mejoyo, Wonocolo, hingga Ketintang Baru. “Kalau dilihat case-nya itu panjang. Jadi ketemu sampai Ketintang Baru masuknya ke sini (Kedung Baruk),” jelasnya.
Menurutnya, sebagian aliran air itu langsung dibuang menuju Sungai Jagir menggunakan pompa Wonorejo I. Sedangkan sebagian lain dialirkan menuju pompa di Wonorejo II. “Nanti di sana di hilirnya ada dua pompa, (dialirkan) masuk ke bozem sama ke Medokan Ayu hilir,” urainya. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News