Pertama di Indonesia, PLTSa TPA Benowo Siap Hasilkan Listrik 12 Megawatt per Hari

Pertama di Indonesia, PLTSa TPA Benowo Siap Hasilkan Listrik 12 Megawatt per Hari Wali Kota Risma saat meninjau PLTSa TPA Benowo. (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tidak lama lagi, Kota segera memiliki unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang terbesar dan pertama di Indonesia, yakni PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.

PLTSa merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) dengan PT Sumber Organik (SO) yang menggunakan teknologi Gasifikasi Power Plant. Dari teknologi gasifikasi itu mampu menghasilkan listrik 12 megawatt melalui pengolahan sampah 1.000 ton per hari.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

Wali Kota , Tri Rismaharini mengatakan, saat ini pembangunan fisik PLTSa Benowo mencapai 100 persen. Tinggal menunggu datangnya ahli untuk memantau tahapan commissioning atau pengujian dengan melakukan pengecekan apakah sistem itu sudah berjalan dengan baik. Jika PLTSa ini resmi beroperasi, maka sampah di dapat berkurang 1.000 ton per hari.

"Dia (ahli) sebenarnya sudah (datang) bulan Februari. Karena ada Covid-19, jadi tidak bisa ke sini. Rencana tanggal 18 (Agustus) dia berangkat dari Beijing untuk ke sini. Kalau itu sudah selesai sudah bisa dioperasionalkan," kata Wali Kota Risma, Rabu (12/8/2020).

Wali kota perempuan pertama di ini menjelaskan, dari 12 megawatt yang dihasilkan PLTSa Benowo itu, nantinya yang akan dijual kepada PLN sebanyak 9 megawatt. Sedangkan 2 megawatt dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan operasional dan sisa 1 megawatt redundant.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

"Jadi 2 megawatt untuk konsumsi (operasional) mereka (PT SO). Listriknya mereka gunakan sendiri, kan mereka juga butuh operasional. Nah, sisanya yang 9 megawatt itu dijual ke PLN dan masih ada redundant 1 megawatt," jelasnya.

Risma menyatakan, Pemkot juga bakal dibantu pemerintah pusat untuk tipping fee sekitar 30 persen. Sebelumnya, ia mengaku telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan kesiapan operasional PLTSa Benowo tersebut.

"Alhamdulillah, kita juga akan dibantu pemerintah pusat untuk tipping fee. Jadi kemarin kita sampaikan ke Pak Presiden kita akan dibantu 30 persen (tipping fee)," ungkapnya.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Sementara itu, Deputy General Manager Business Unit PT Sumber Organik (SO) Hari Sunjayana menyatakan, saat ini PT SO sudah mulai melakukan tahapan persiapan commissioning atau pengujian.

Rencananya, pertengahan bulan Agustus ini, tim ahli akan datang ke untuk memantau pengujian PLTSa di Benowo tersebut. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO