Rusak Irigasi Sawah, Para Petani di Ponorogo Unjuk Rasa Tuntut Tambang Ditutup

Rusak Irigasi Sawah, Para Petani di Ponorogo Unjuk Rasa Tuntut Tambang Ditutup Para petani saat melakukan unjuk rasa. (foto: ist).

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Puluhan petani asal Dusun Jatisari Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Kabupaten menggelar aksi unjuk rasa di sekitar area tambang tanah dan pasir di wilayah tersebut, Selasa (1/9/2020). Mereka menyampaikan protes karena aktivitas tambang itu merusak saluran irigasi sawah.

Dalam aksinya, para petani menuntut agar aktivitas tambang dihentikan. Pasalnya, telah merusak sedikitnya 200 meter saluran irigasi, jalan menuju area persawahan, dan membuat area persawahan menjadi longsor.

Baca Juga: Di Sanggar Kesenian Langen Kusumo Ponorogo, Khofifah Apresiasi Inovasi Pelestarian Reog

Kusnul Reza, salah satu peserta unjuk rasa mengatakan, aktivitas tambang tanah dan pasir tersebut dimulai sejak tahun 2017 silam. Aktivitas sempat berkurang sejak Januari 2020 lalu. Namun mulai 12 Agustus 2020 lalu, aktivitas tambang telah aktif kembali.

Ia juga mengungkapkan bahwa dampak dari aktivitas tambang, membuat sedikitnya 200 meter saluran irigasi rusak parah hingga tidak bisa mengaliri sawah milik warga. "Irigasi ambrol, air tidak bisa mengalir. Ada sedikitnya 2 hektare sawah milik warga tidak dapat air," ujarnya, Selasa (1/9/2020).

"Sekian irigasi, jalan di area persawahan juga ambrol, sehingga membuat jalan semakin sempit dan retak. Dahulu mobil bisa masuk di sini untuk membawa hasil panen, sekarang akibat tambang ini, jalan semakin sempit dan rawan longsor," sambungnya.

Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim Resmikan Rekonstruksi Jembatan Terdampak Bencana di Kabupaten Ponorogo

Sementara Sutiyem, petani setempat mengatakan, akibat ada tambang membuat lahan tanah milik 7 orang sudah mengalami longsor hingga berkurang luasnya.

"Kami para petani menginginkan tambang ini ditutup saja karena merusak lahan pertanian yang masih aktif, petani bisa rugi besar karena rusaknya lahan ini. Pihak tambang dahulu pernah berjanji untuk memperbaiki lahan dan irigasi yang rusak, tapi kenyataannya tidak ada. Petani sangat rugi," tukasnya. (nov/rd/zar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO