SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kuburan memang identik dengan suasana angker, namun tidak demikian dengan makam di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi. Warga ‘menyulap’ makam desa setempat menjadi lebih 'bersahabat'. Caranya, dengan mengecat pepohonan serta batu nisan dengan aneka warna. Kesan angker pun sirna.
Kesan angker semakin hilang dengan tembok pagar warna coklat beraksen khas kerajaan yang mengelilingi area makam. Gapura pintu masuk juga demikian, dibuat layaknya gapura pintu masuk sebuah keraton.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Juru Kunci Makam Desa Balongdowo, Kosim (52) mengatakan bahwa yang pertama kali dikerjakan adalah bagian pagar tembok dahulu. "Dibangun sekitar setahun yang lalu. Sedangkan pengecatan pohon dan batu pusara dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri kemarin," terang Kosim yang telah menjadi juru kunci sejak empat tahun lalu ini.
Kosim menerangkan bahwa dana yang digunakan untuk pembangunan makam merupakan sumbangan dari Rukun Tetangga di Desa Balongdowo yang berjumlah 32 RT ditambah beberapa donatur warga sekitar.
"Yang mengerjakan ya gotong royong warga sekitar. Warga sangat antusias, bahkan mengerjakan hingga malam," lanjut Kosim, Minggu (20/9/2020) pagi.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Kosim menceritakan, dahulu banyak warga yang ketakutan saat melintas di depan makam. Maklum saja, Makam Desa Balongdowo ini terletak di area persawahan yang gelap. "Saat ini telah ada 100 lampu yang menerangi area makam. Saat akhir pekan di hari Sabtu atau Minggu, banyak pesepeda yang berhenti untuk berfoto selfie," cetus Kosim diiringi tawa.
Ide pembuatan pagar dan pengecatan area Makam Desa Balongdowo ini datang dari Gandu, salah satu tokoh masyarakat setempat,. "Saat itu saya jalan-jalan ke Kota Malang dan melintas di Kampung Warna-Warni Jodipan. Lalu muncul ide, bagaimana kalau makam desa dibuat seperti itu. Pasti menarik dan kesan wingit pasti akan hilang," urai Gandu.
Setiap malam Jumat Legi, makam ini selalu dipenuhi para peziarah. Mereka merasa nyaman dengan kebersihan dan suasana baru area makam.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
“Banyak desa lain yang ingin meniru makam desa kita. Namun setelah mengetahui anggaran yang dibutuhkan, mereka mundur," pungkas Gandu lantas menyebutkan anggaran di kisaran angka Rp 250 juta. (cat/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News