JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Abdul Halim Iskandar memujib peran Muslimat NU yang sangat signifikan dalam pembangunan desa. Pasalnya, sebagai organisasi besar, Muslimat NU memiliki struktur dan kader hingga ke tingkat desa.
Karena itu, Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Menteri mengaku selalu melibatkan kader Muslimat NU dalam kegiatan pemberdayaan desa. Terutama di daerah yang menjadi basis Muslimat NU.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Banyak sekali program pembangunan menjadi sukses ketika melibatkan perempuan. Dan tentunya banyak kader Muslimat NU yang telibat dalam proses pembangunan di desa, terutama di daerah yang menjadi basis Muslimat NU," tutur Gus Menteri saat ditemui di kantor Kemendesa dan PDT di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2020) malam.
Gus Menteri juga mengungkapkan, dalam kesempatan bertemu dengan Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, pihaknya melaporkan bahwa BLT Dana Desa yang sudah dikelola dengan 8 juta keluarga penerima manfaat (KPM), sekitar 2,5 jutanya adalah perempuan kepala keluarga atau Peka.
Dirinya meyakini 2,5 juta penerima KPM yang masuk kategori peka adalah Muslimat. Menteri asal Jombang ini mengaku proses melibatkan perempuan dalam pembangunan desa tidak dilakukan secara sporadis.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Karena itu kami melibatkan perempuan mulai perencanaan, pelaksanaan program, hingga evaluasi. Bahkan ada program Desa Peduli Perempuan," ujar pengasuh pondok pesantren Denanyar, Jombang itu.
Sementara itu, Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan itu menjelaskan pertemuannya dengan Menteri Desa sebagai ajang silaturahim sesama orang Jawa Timur dan kader NU.
Dalam pertemuan itu, pihaknya juga sekaligus menyampaikan undangan untuk Menteri Desa agar hadir dalam Mukernas NU di Kota Batu, akhir bulan ini.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Adapun Rakernas dan Mukernas ini, lanjut Khofifah, akan diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri perwakilan Muslimat NU dari 34 provinsi di Indonesia. Mengingat, saat ini masih dalam masa pandemi, sekalipun Jawa Timur dinilai sukses dalam penanganan Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo.
Nantinya, beberapa pengurus dan perangkat akan hadir langsung, dan sebagian yang lain akan mengikuti kegiatan ini secara virtual.
“Masing-masing perangkat ada Yayasan Pendidikan, ada Yayasan Kesejahteraan Sosial. Kemudian ada Yayasan Himpunan Daiyah, ada Induk Koperasi Annisa, KBIH. Masing-masing juga akan mengikuti secara virtual,” ungkap Gubernur Jawa Timur ini.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Sebelum bertemu Menteri Desa, Khofifah telah bersilaturahim dengan Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum PB NU, KH. Said Aqil Siradj. Khofifah mengundang kedua tokoh terdebut untuk hadir dalam Mukernas Muslimat NU sekaligus membuka dan menutup kegiatan tersebut. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News