PACITAN, BANGSAONLINE.com - Jawa Timur terus konsisten meningkatkan testing untuk screening maupun tracing dalam mencegah penyebaran COVID-19. Per hari ini, penggunaan rapid test baik antibody maupun antigen untuk kegiatan screening dan Tracing telah tembus 1.005.807 test. Dari jumlah tersebut, ditemukan 84.436 kasus yang reaktif dan ketika di-follow up dengan menggunakan PCR ditemukan 15.247 kasus positif COVID-19.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur karena Jatim terus konsisten untuk melakukan screening dan tracing massif. Bahkan, berkat keagresifan screening dan isolasi yang dilakukan telah membantu menurunkan penularan COVID-19, sehingga kasus aktif COVID-19 hari ini di Jawa Timur tinggal 5,56 persen per tanggal 17 Oktober 2020.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
"Alhamdulillah, Jawa Timur terus konsisten untuk melakukan screening dan tracing massif. Saat ini screening dan tracing di Jatim berkontribusi terhadap hampir sepertiga temuan kasus COVID-19 di Jawa Timur. Di samping itu, agresivitas ini mampu menurunkan kasus aktif COVID-19 hari ini di Jatim tinggal 5,56%," terang Khofifah saat ditemui di tengah kunjungan kerjanya di Kabupaten Pacitan, Minggu (18/10).
Khofifah menjelaskan, screening di Jawa Timur, utamanya difokuskan pada lokasi yang berisiko tinggi maupun kontak erat pasien positif COVID-19.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Menurut dia, selain operasi yustisi yang sangat efektif meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan, screening, tracing, dan isolasi juga cukup efektif dilaksanakan di Jawa Timur.
"Saya mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Jatim yang telah patuh dan bersedia dilakukan screening dan isolasi. Tak lupa juga terima kasih kepada TNI, Polri, Nakes, dan Relawan yang bekerja keras dalam proses screening maupun tracing. Alhamdulillah dari 385.666 kontak erat yang ditemukan, hanya 66 orang yang menolak dilakukan isolasi dan pemeriksaan," urai mantan Mensos RI ini.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Khofifah mengatakan, meskipun ada tren yang menggembirakan dalam penurunan COVID-19, tapi dirinya terus mengingatkan agar protokol kesehatan terus dipatuhi dan masyarakat tidak perlu takut untuk screening.
"Meski Jatim sudah terbebas dari Zona Merah, namun COVID-19 di Jatim masih belum berhenti penyebarannya, karenanya jangan sampai kendor untuk terus patuh protokol kesehatan. Kerja sama antara Pemerintah, TNI, Polri, Nakes dan masyarakat di Jatim yang menunjukkan hasil yang baik ini harus terus dipertahankan sambil menunggu vaksin yang diberikan untuk masyarakat," urai Khofifah.
Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi pada Kabupaten Pacitan sebagai daerah dengan jumlah kasus penyebaran dan kematian Covid-19 terendah di Jatim. Berdasarkan data per tanggal 17 Oktober, total kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 178 orang. Dengan kasus aktif 40 orang, sembuh 134 orang, dan meninggal 4 orang, sehingga mortality rate-nya hanya 2,25 persen.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
"Saya sungguh mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh jajaran di Pemkab dan Forkopimda Pacitan karena tracing dan screeningnya cukup baik. Sekaligus juga atas ketertiban dan kedisiplinan masyarakatnya dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga kasus penyebaran maupun kematian Covid-19 di Pacitan termasuk yang rendah di Jatim," pungkas Khofifah. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News