KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Pasuruan menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Sejarah dan Warisan Budaya bertempat di Daroessalam Hotel, Jalan Soekarno Hatta Kota Pasuruan. Kegiatan yang dibuka oleh Plt. Asisten Pemerintahan Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat, S.E., S.Sos., M.M., ini digelar selama 3 hari, Senin (9/11) hingga Rabu (11/11).
Acara ini dihadiri Camat, Lurah, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Baca Juga: Raih Penghargaan Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Buktikan Komitmen Wujudkan Kota Terbuka
Kokoh Arie Hidayat menyampaikan sambutan Pjs. Wali Kota Pasuruan, yang memberikan perhatian terhadap menjamurnya kampung tematik dalam beberapa kurun waktu terakhir.
"Pendekatan kampung tematik tersebut, tidak dapat dilepaskan dari paradigma pariwisata, yakni upaya untuk membangun ekonomi dengan menjual eksotisme sejarah dan budaya. Kepentingan pariwisata yang instan akan menggerus budaya kampung, menjadikan warganya hanya sebagai penonton, hingga mereduksi kampung sebagai obyek belaka. Tantangannya adalah bagaimana kampung-kampung tersebut cekatan memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk terus menggali dan mengolah kearifan," ujar Kokoh.
Untuk mewujudkan itu, ia mengajak seluruh pihak, utamanya pokdarwis, agar bekerja lebih maksimal lagi untuk percepatan pembangunan di sektor pengembangan pariwisata Kota Pasuruan.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara
"Keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai penting yang terkandung dalam sapta pesona. Namun, harus disadari bersama bahwa upaya menggerakkan sektor kepariwisataan berbasis masyarakat menuju destinasi pariwisata memerlukan kebersamaan, memerlukan sinergi dari semua pihak, baik dari kalangan para pelaku pariwisata, unsur komunitas masyarakat, akademisi hingga birokrat," paparnya.
"Kelompok sadar wisata inilah yang nantinya akan merumuskan hal-hal yang harus dilakukan dalam pengembangan kepariwisataan di daerah, dan utamanya pada lingkup kecil di wilayah kelurahan masing-masing, yang nantinya akan dituangkan dalam peta jalan pembangunan serta pengembangan kepariwisataan menuju pengelolaan. Untuk itu secara khusus, saya minta kerja sama dan berkolaborasi dari berbagai pihak yang terkait, OPD pengampu, kecamatan, kelurahan, sampai kepada tingkat lini masyarakat," urainya.
Baca Juga: Kota Pasuruan Perkuat Komitmen Antikorupsi lewat Sosialisasi dan Pakta Integritas DPRD
Melalui pelatihan pemandu wisata sejarah dan warisan budaya ini, Kokoh berharap peserta bisa memaksimalkan keunggulan yang dimiliki masing-masing wilayahnya, sehingga terwujud destinasi pariwisata melalui potensi dan kearifan lokal.
Sementara Sekretaris Disparpora Kota Pasuruan, M. Yunus Mashuri mengatakan tujuan kegiatan ini untuk menindaklanjuti pengalokasian dana alokasi khusus non fisik dana pelayanan kepariwisataan kepada kabupaten dan kota.
"Diharapkan agar masing-masing daerah mampu memberi stimulasi kepada perkembangan pariwisata, khususnya pada prioritas pengembangan SDM pariwisata sesuai dengan keunggulan yang dimiliki dengan menunjuk pada arah dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata," pungkas Yunus. (ard/par/rev)
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News